Mayoritas masyarakat Indonesia sudah mengetahui program vaksinasi Covid-19 yang digalakkan pemerintah dalam meminimaliris penyebaran Covid-19. Namun demikian, tak semua masyarakat bersedia untuk divaksin.
- LSI Prediksi Ganjar-Mahfud Terdepak Bila Pilpres Dua Putaran
- Fokus Temui Rakyat, Ganjar Tak Ambil Pusing Soal Survei
- LSI: 50,2 Persen Yakin Ada Peluang Kecurangan pada Pemilu 2024
Baca Juga
Dari survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Mayoritas sekitar 82,6 persen warga belum divaksin.
"Dari mayoritas yang belum divaksin, sekitar 63,6 persen menyatakan bersedia divaksin, sedangkan 36,4 persen tidak bersedia divaksin," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI bertajuk 'Sikap Publik terhadap Vaksin dan Program Vaksinasi Pemerintah', Minggu (18/7).
Ada beberapa alasan masyarakat masih enggan untuk divaksin. LSI merangkum, alasan paling banyak orang enggan divaksin adalah karena takut dengan efek sampingnya, yakni sebanyak 55,5 persen.
"Kemudian karena alasan vaksin tidak efektif ada 25,4 persen, dan merasa tidak membutuhkan vaksin karena sehat ada 19 persen," lanjut Djayadi.
Survei LSI dilakukan pada 20 sampai 25 Juni 2021 dengan mewawancarai responden melalui telepon. Responden dipilih secara acak berdasarkan survei nasional yang dilakukan LSI sejak tiga tahun terakhir.
"Ada 7.477 responden yang kami telepon dan yang berhasil diwawancarai itu ada 1.200 responden," urai Djayadi.
Margin of error survei berada di angka kurang lebih 2,88 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan survei ini berada di angka 95 persen.
- Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Dirut PT EKI Diperiksa KPK
- Tersangka Kasus Korupsi APD Covid-19 Diperiksa KPK
- LSI Prediksi Ganjar-Mahfud Terdepak Bila Pilpres Dua Putaran