Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan ormas Islam sepakat pelaksanaan Shalat Idul Adha tetap diadakan tapi di rumah.
- MUI Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus, Serukan Persatuan Lintas Agama
- Pemprov Sumsel Siapkan Kantor Baru untuk MUI, Target Realisasi Tahun Depan
- MUI Tegaskan Haram bagi Orang Kaya Gunakan LPG 3 Kg dan Pertalite Bersubsidi
Baca Juga
Kesepakatan itu tercapai dalam sebuah pertemuan virtual bersama dengan Wakil Presiden Maruf Amin membahas pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah/2021 pada Minggu malam (18/7).
Kata Kiai Maruf, Idul Adha kali ini tetap melaksanakan ibadah, tapi perhatikan protokol kesehatan, menjaga jiwa manusia.
“Karena itu, supaya dilakukan di rumah saja, takbir di rumah saja, begitu juga penyembelihan qurban supaya dilakukan melalui RPH dan dibagikan dari rumah ke rumah," ujarnya.
Maruf menekankan bahwa Indonesia sudah mulai dianggap sebagai pusat penyebaran virus COVID-19 baru dan epicentrum baru. Sehingga dibutuhkan kesepakatan bersama untuk menyikapi perayaan Idul Adha.
"Memang kita merasakan karena penyebaran varian delta ini begitu cepat. Semua sepakat jangan sampai penyelenggaraan Idul Adha menjadi klaster baru yang menambah semakin tinggi tingkat penularan, maka semua ormas bertanggungjawab untuk mencegah itu," ujarnya.
Di satu sisi, pemerintah melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan menyelenggarakan takbir nasional secara virtual bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin malam, 19 Juli 2021 atau 9 Dzulhijjah 1442 Hijriyah.
- MUI Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus, Serukan Persatuan Lintas Agama
- Pemprov Sumsel Siapkan Kantor Baru untuk MUI, Target Realisasi Tahun Depan
- MUI Tegaskan Haram bagi Orang Kaya Gunakan LPG 3 Kg dan Pertalite Bersubsidi