Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menjanjikan akan membuat museum kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu upaya untuk memperkuat identitas daerah.
- Wisata Sejarah ke Museum Subkoss, Melihat Lokomotif Peninggalan Belanda di Jantung Kota Lubuklinggau
- Brin Sumsel Sarankan Pj Gubernur Benahi TPKS Dibandingkan Membuat Museum Sriwijaya
- Soal Pendirian Museum Sriwijaya, Sekda Sumsel Sebut Masih Rencana
Baca Juga
“Kami mohon dukungan dari semua pihak, Museum Kerajaan Sriwijaya akan menghimpun sejarah, menghimpun peninggalan sehingga Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan maritim terbesar didunia, betul-betul menjadi kebanggan bagi Sumatera Selatan dan kebanggan Indonesia,” katanya dalam rapat paripurna istimewa memperingati hari jadi ke-78 Provinsi Sumatera Selatan tahun 2024, Rabu (15/5) bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel.
Untuk itu pihaknya akan membentuk tim yang akan menyusun sejarah mencari barang peninggalan Kerajaan Sriwijaya di seluruh dunia.
“BUMD siap untuk mendukung upaya-upaya ini, kita juga mengaktifkan, menghidupkan kembali museum tekstil sebagai museum yang akan menghimpun sejarah panjang tekstil di Sumatera Selatan, kain songket kebanggaan kita akan menjadi bagian dari sejarah panjang tekstil di Sumatera Selatan,”ujarnya.
Selain itu pihaknya akan menetapkan batik Sumatera Selatan yang akan menjadi identitas provinsi Sumatera Selatan.
“Kita sedang membuat lomba, kita sedang membuat desain yang pada akhirnya nanti ditetapkan dengan peraturan gubernur atau peraturan daerah, kita akan memperkuat eksistensi batik Sumatera Selatan,” katanya.
Sedangkan sejarawan dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Dedi Irwanto MA melihat Sumsel sudah memiliki Museum Kerajaan Sriwijaya (TPKS) di Gandus Palembang.
“Tetapi kemungkinan besar Museum TPKS itu sebetulnya belum menggambarkan dari apa yang disebut Pj Gubernur Sumsel sebagai gambaran yang memuat tentang Kerajaan Sriwijaya secara utuh , mungkin maksud Pj Gubernur perlu ada sebuah museum lagi di Sumsel yang mungkin lebih besar yang bisa mengakomodir koleksi –koleksi khusus Sriwijaya baik di tingkat lokal kemudian nasional sampai internasional ,” katanya.
Museum Sriwijaya tersebutnya sangat bagus untuk direalisasikan dan pendirian Museum Sriwijaya ini harus dilanjutkan oleh pengganti Pj GUbernur Sumsel selanjutnya agar bisa terealisasi.
“ Bahkan menurut aku itu warning untuk setiap Gubernur Sumsel untuk memperhatikan hal itu, karena Palembang dan Sumsel memang identik dengan Sriwijaya,” katanya.
Dengan pendirian Museum Sriwijaya ini menurutnya untuk memperkuat identitas Palembang dan identitas Sumsel baik tingkat lokal, nasional dan internasional.
“ Karena selama ini identitas Sriwijaya tidak muncul, itu yang diinginkan Pj Gubernur Sumsel dengan pendirian Museum Sriwijaya ini ,” katanya.
Kepala Laboratorium Sejarah FKIP jurusan Sejarah Unsri ini juga mendukung upaya Pj Gubernur Sumsel untuk menghidupkan kembali museum tekstil dan menetapkan batik Sumsel sebagai identitas provinsi Sumsel.
“Secara pribadi sangat setuju sekali menghidupkan museum tekstil apalagi memang Sumsel identitas dengan tekstil seperti songket, jumpatan dan sebagainya termasuk batik Sumsel, jadi memang kita rindu dengan pemimpin yang bisa menampilkan identitas Sumsel di tingkat nasional dan internasional, aku pikir pak Agus Fatoni tidak ada beban sehingga pembangunan itu ku pikir di masa pak Agus Fatoni sangat luar biasa juga termasuk membangun kebudayaan di Sumsel ,” katanya.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia