Sumsel Ajukan Tambahan 150 Ribu Dosis Vaksin ke Kemenkes

Ilustrasi vaksin Sinovac (Rmol.id)
Ilustrasi vaksin Sinovac (Rmol.id)

Pelaksanaan vaksinasi di Sumsel tersendat ketersediaan vaksin. Untuk itu, Gubernur Sumsel Herman Deru telah mengajukan penambahan sebanyak 150 ribu dosis per bulan selama tujuh bulan kedepan.


Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, sejauh ini pelaksanaan vaksinasi di Sumsel berjalan lancar. Bahkan, untuk capaian Program Satu Juta Dosis Vaksin per Hari yang dicanangkan beberapa waktu lalu, realisasinya tembus 245 persen.

“Kami saat ini terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat,” kata Lesty saat dibincangi, Senin (5/7).

Hanya saja, kinerja vaksinasi sangat tergantung dengan ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat. Apalagi, penyuntikan yang masif membuat stok vaksin kian menipis. “Makanya segera kami ajukan penambahan 150 ribu dosis per bulan untuk tujuh bulan kedepan. Terlebih, vaksinasi masyarakat umum dan anak juga telah dimulai. Sehingga, kebutuhan vaksin benar-benar sedang meningkat,” ucapnya.

Dijelaskan, untuk menggencarkan vaksinasi pun, pihaknya terus memberikan pelatihan kepada vaksinator baru. “Sehingga pelaksanaan vaksinasi tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan saja. Tapi juga di berbagai tempat lainnya sebagai upaya jemput bola,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, pihaknya telah meminta kepada seluruh kepala daerah di 17 kabupaten dan kota untuk memaksimalkan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat di wilayahnya.

“Saya minta agar vaksinasi Covid-19 di gaspol terus. Semua masyarakat harus bisa mendapatkan layanan vaksinasi dengan mudah,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan kepada vaksinator untuk tidak memilih dan memilah siapa saja yang akan divaksinasi, artinya semua masyarakat yang memenuhi persyaratan bisa mendapatkan fasilitas vaksinasi. Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan meski telah divaksin.

“Vaksinasi bukan membuat kita terbebas dari virus. Tetap harus patuh pada protokol kesehatan,” pungkasnya.