Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn, yang juga anggota Pembina Perhimpunan Seni Budaya Jaran Kepang (Perjakep) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menghadiri Pelantikan dan Pengukuhan Perjakep Sumsel untuk periode 2024-2029.
- PKS Minta Pemerintah Patuhi Keputusan Judicial Review MK tentang UU Minerba
- Komoditas Andalan Topang Kehidupan Masyarakat Semangus, Crivisaya Ganjar Gulirkan Bibit Sawit Gratis
- Kapolda Sumsel Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Baca Juga
Acara ini digelar, Minggu (28/7) di lapangan Komplek Sukarami Indah, Jalan Perindustrian I, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Pembina Perjakep Sumsel, Dr. RA Hj. Anita Noeringhati SH MH dan suami, Ir. Sigit Wibowo, Ketua Perjakep Sumsel, Drs. Mujari Senen, serta pengurus yang dilantik.
Selain itu, hadir pula Ketua Paguyuban, Ketua Umum Gabungan Brigade Advokat dan Jawara (Bung Baja), Adv. Iskandar Sabeni SE, SH, beserta jajaran, Dato’ Pangeran Suryo Febri Irwansyah, Pangeran Yudo Heri Mastari, dan Forkompinda setempat.
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV menekankan bahwa Palembang merupakan kota yang heterogen, di mana Kesultanan Palembang Darussalam berdiri di wilayah dengan budaya Melayu dan pengaruh kuat dari budaya Jawa.
"Di Palembang, kita memiliki banyak nama dan istilah yang mirip dengan Jawa karena pengaruh dari akulturasi budaya. Bahasa dan makanan kita, seperti 'banyu' untuk air dan 'kates' untuk pepaya, menunjukkan warisan budaya Jawa yang masih kental," ujar SMB IV.
SMB IV juga berharap bahwa Perjakep Sumsel dapat melestarikan seni dan budaya yang ada di Palembang, yang kaya akan keragaman budaya.
"Kami harapkan dengan adanya kepengurusan Perjakep Sumsel, seni dan budaya di Palembang dapat terus dilestarikan. Palembang adalah milik bersama, bukan hanya untuk penduduk asli tetapi juga untuk mereka yang datang ke sini," tambahnya.
Ketua Pembina Perjakep Sumsel, Dr. RA Hj. Anita Noeringhati SH MH, menyampaikan rasa bangganya karena Perjakep Sumsel terus melestarikan seni budaya Jawa meskipun dengan keterbatasan. Anita juga meminta dukungan dari SMB IV untuk melestarikan dan menampilkan budaya Jawa di Sumsel.
"Sumsel adalah provinsi yang sangat terbuka untuk semua etnis, agama, dan ras. Kami, masyarakat Jawa, sangat berterima kasih atas penerimaan yang baik dari masyarakat Sumsel," ujar Anita.
Ketua Perjakep Sumsel, Drs. Mujari Senen, menyatakan terima kasihnya kepada Dr. RA Hj. Anita Noeringhati yang telah membina dan mendidik mereka untuk memajukan seni dan budaya di Sumsel, khususnya di Palembang.
"Perjakep ini adalah wadah bagi berbagai seni, seperti Barongsai, Reog, Gamelan, Orgen, dan Kuda Lumping. Semua ini adalah potensi yang harus dikembangkan dan dipelihara sebagai warisan nenek moyang kita," kata Mujari Senen.
- Korban Rudapaksa Modus Jadi Anggota Jaranan Kuda Lumping di Musi Rawas Bertambah
- Ingin Cari Pelaris, Motif Pemilik Kuda Lumping di Musi Rawas Gilir Seorang Gadis di Bawah Umur
- Rudapaksa Anak Dibawah Umur dengan Modus Jaranan Kuda Lumping, Satu Keluarga di Musi Rawas Ditangkap Polisi