Studi Penerapan ETLE, Puslitbang Polri Sasar Polres Muara Enim

Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri menggelar kegiatan Penelitian Dinamika Penerapan ETLE/ist
Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri menggelar kegiatan Penelitian Dinamika Penerapan ETLE/ist

Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri menggelar kegiatan Penelitian Dinamika Penerapan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di Polres Muara Enim, pada Selasa (22/10). 


Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan sistem tilang elektronik guna meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Tim Penelitian, Kombes Pol Frans Tjahyono, didampingi konsultan BRIN, Prof Dr Dwi Purwoko, M.Si., serta Pembina TK I Budi Triyanto dan Ipda Rachmat Taufik Hidayatulloh. 

Kehadiran tim disambut hangat oleh Waka Polres Muara Enim, Kompol Roy Arpian Tambunan, S.P., S.I.K., bersama jajaran pejabat utama Polres Muara Enim. Selain Polres Muara Enim, kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Polres Pagaralam, Polres Lahat, dan Polres Empat Lawang.

Kompol Roy Arpian Tambunan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada tim Puslitbang Polri serta peserta dari polres lain. “Kami berharap penelitian ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk peningkatan kualitas penerapan ETLE di wilayah kita,” ujarnya.

Sistem ETLE diharapkan dapat mengurangi praktik pungutan liar (pungli) dan meningkatkan transparansi dalam penegakan hukum lalu lintas. Teknologi ini memungkinkan pelanggaran tercatat otomatis melalui kamera pengawas yang dipasang di titik-titik strategis, sehingga pelanggar menerima pemberitahuan tilang secara langsung tanpa berhadapan dengan petugas di lapangan.

Ketua Tim Penelitian, Kombes Pol Frans Tjahyono, menyatakan bahwa ETLE adalah langkah strategis menuju modernisasi sistem penegakan hukum lalu lintas. "ETLE merupakan bagian dari upaya Polri untuk beradaptasi dengan era digital dan teknologi, sekaligus menghindari potensi pelanggaran seperti pungli," jelasnya.

Dia mengatakan, penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk menilai dinamika penerapan ETLE, tetapi juga sebagai upaya untuk menampung masukan dari wilayah-wilayah yang telah menerapkannya. "Dengan begitu, diharapkan dapat tercapai penerapan hukum yang lebih akurat, adil, dan mengedepankan teknologi dalam menjaga keamanan berlalu lintas," jelasnya.