Sopir Ngantuk, Truk Batubara Hantam Warung dan Tiang Listrik di Muara Enim

Evakuasi truk batubara menggunakan excavator. (noviansyah/rmolsumsel.id)
Evakuasi truk batubara menggunakan excavator. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Sebuah truk bermuatan batubara jenis Fuso bernomor polisi B 8027 STL, Rabu (9/11), mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Tengah Sumatera, tepatnya di Desa Tanjung Raja Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim. 


Truk yang dikendarai Irman Pratama (28), warga Lampung, menghantam sebuah warung serta tiang listrik yang ada di pinggir jalan. Akibatnya, warung tersebut mengalami ringsek berat. Sementara tiang listrik yang patah menyebabkan listrik yang berada di areal tersebut mati total.

Truk tersebut merupakan armada angkutan yang bernaung di PT Sahala Trans Logistik (STL). Belum diketahui persis penyebab terjadinya kecelakaan. Namun diduga kuat, kecelakaan terjadi akibat sopir mengantuk saat sedang berkendara. 

Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula ketika mobil Mitsubishi Fuso Plat B 8027 STL yang dikendarai Irman melintas dari arah Tanjung Enim menuju Muara Enim. Namun ketika kendaraan melintas di lokasi kejadian, diduga sopir tiba-tiba mengalami sakit kepala dan kurang konsentrasi. Hingga membuat kendaraan tidak terkontrol dan berjalan terlalu ke kiri dan menabrak atap talangan hujan warung milik warga bernama, Darmawansyah (41) hingga hancur.

Melihat hal tersebut, sopir kaget dan langsung membanting stir ke kanan. Namun kendaraan ternyata menyerempet tiang Telkom dan kendaraan baru berhenti setelah menabrak tiang listrik beton milik PLN sampai patah serta terbalik. 

Batubara yang diangkutanya juga berhamburan di pinggir jalan. Kecelakaan itu juga membuat jalanan macet sehingga menganggu aktivitas warga. Truk baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 08.00 WIB. 

Pemilik warung yang ditabrak truk, Darwansyah menceritakan, kejadian kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu, dirinya sedang tertidur. Namun dibangunkan istrinya setelah mendengar bunyi hantaman keras di rumahnya. 

"Setelah mengetahui kejadian saya langsung keluar dan melihat ke lokasi kejadian didapati truk pengangkut batu bara terguling dan menghantam tiang listrik yang patah dan nyaris ambruk," katanya. 

Warung yang berada dibawah rumahnya mengalami rusak berat. Beberapa bagian rumah dua lantai itu juga mengalami keretakan. Dia berharap perusahaan pemilik truk tersebut bisa bertanggung jawab. 

"Setahu saya tadi kendaraan ini milik PT. STL yang bergerak di pengangkutan batu bara, tujuannya dari Tanjung Enim menuju Servo," bebernya. 

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Raja, M Rasyid mengatakan kejadian tersebut membuat kemacetan panjang hingga batu bara berhamburan. 

"Selain itu, debu-debu batu bara ini sudah sangat meresahkan, kami meminta ada penyiraman rutin yang dilakukan termasuk desa lainnya yang dilalui seperti Karang Raja dan Lingga, kalau tidak silakan cari jalan sendiri untuk melintas, akibat mobilitas angkutan jalur Tanjung Enim-Muara Enim ini menjadi sangat rawan," terangnya. 

Menurutnya, dalam sebulan ini, sudah ada dua kali kejadian kecelakaan. "Kami masyarakat ingin angkutan batu bara ini tidak lagi melintas di jalan umum, tapi kami juga tidak tahu bagaimana menyetopnya, harusnya ada solusi terbaik, tolong untuk masalah penyiraman itu diperhatikan," tegasnya.

Terpisah, Kasatlantas Polres Muara Enim, AKP Suwandi membenarkan, adanya kejadian tersebut. 

"Pengendara kami amankan untuk dilakukan tes urin, kerugian terlapor sementara satu tiang listrik beton patah, kemudian salah satu rumah warga, sementara ini saksi akan kami periksa dulu dari masyarakat setempat, untuk korban jiwa tidak ada," tegas Suwandi.