Dana hibah Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Sumsel hingga kini tak kunjung mendapat kejelasan. Akibatnya, persiapan kontingen atlet Sumsel yang akan berlaga di PON 2024 Aceh-Sumut juga terhambat.
- Ketuanya Lolos ke Senayan, Persiapan untuk PON Aceh-Sumut Berantakan, Operasional Kantor Belum Dibayarkan
- Kehadiran Mantan Gubernur Herman Deru di Sidang Korupsi KONI Sumsel Diharap Dapat Mengungkap Fakta Baru
- Merajut Asa Usai Skandal Dana Hibah, Ingkar Mufakat di Awal Menjabat [Bagian Keempat]
Baca Juga
Bahkan informasinya, sejumlah staf di KONI Sumsel sudah tiga bulan terakhir tidak mendapat uang transport.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli mengakui beberapa waktu lalu Komisi V dan pimpinan DPRD Sumsel, Sekretaris Koni Sumsel, Dispora Sumsel, BPKAD Sumsel sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri terutama Dirjen yang menangani persoalan ini.
"Prinsipnya betul, jadi mekanisme sekarang kita menunggu proses pembuatan proposal ulang dari KONI Sumsel dan akan diverifikasi lagi oleh Dispora. Upaya itu untuk merevisi Perkada kaitanya dengan hibah," katanya, Minggu (31/3).
Politisi PKS ini menyebutkan, saat ini proses tersebut tinggal menunggu dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Kemendagri dan Kemenpora.
"Tapi harus diawali dengan proposal dari KONI Sumsel, sehingga persoalan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut cepat diselesaikan," ucapnya.
Apalagi menurut Syaiful, April 2024 ini, atlet yang akan berlaga sudah seharusnya mengikuti Pelatda dan pendaftaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut yang prosesnya sudah mulai jalan.
"Jadi kami menyerahkan proses selanjutnya kepada pihak Pemprov Sumsel," tandasnya.
- Pj Gubernur Sumsel Jawab Pandangan Umum Fraksi DPRD Sumsel Atas Enam Ranperda
- Kembalikan Formulir ke PAN, Meli Mustika Ngaku Sudah Dipinang Bacagub Sumsel
- Dorong Pembentukan Banyuasin Timur, DPRD Sumsel Minta Segera Lengkapi Persyaratan Administrasi dan Fisik