SMB IV Dukung Upaya Memajukan Rumah Tahfiz di Sumsel

SMB IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja bersama Ustaz Derry Sulaiman menghadiri tasyakuran Pondok Pesantren Dakwatul Qur'an Az Dzaky di Jalan Tegal Binangun, Kecamatan Plaju, Palembang, Sabtu (23/10). (Ist/rmolsumsel.id)
SMB IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja bersama Ustaz Derry Sulaiman menghadiri tasyakuran Pondok Pesantren Dakwatul Qur'an Az Dzaky di Jalan Tegal Binangun, Kecamatan Plaju, Palembang, Sabtu (23/10). (Ist/rmolsumsel.id)

Jumlah hafiz Alquran di Sumatera Selatan setiap tahunnya bertambah sekitar 500 orang. Untuk mempercepat tumbuhnya para penghafal Alquran ini, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja siap mendukung langkah-langkah memajukan rumah tahfiz Alquran.


“Bagaimana cara menularkan hafiz ini kepada yang lain, trik belajar, cara belajar sehingga mereka  bisa hafiz Alquran. Karena kalau dilihat seperti keponakan saya di Jakarta, baru SMP kelas II bisa hafiz, umur 16 tahun. Kan tinggal kemauan. Tapi sekarang kita lihat yang penting keseimbangan antara Imtak dan Iptek,” ujarnya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Tasyakuran Pondok Pesantren Dakwatul Qur'an Az Dzaky di Jalan Tegal Binangun, Kecamatan Plaju, Palembang, Sabtu (23/10).

SMB IV melihat di zaman dahulu langgar-langgar dijadikan sebagai rumah tahfiz bagi anak-anak untuk belajar agama Islam. Namun di zaman Orde Lama dan Orde Baru semua itu dihapuskan karena khawatir langgar dijadikan ajang politik sehingga langgar hanya dijadikan tempat salat dan mengaji biasa dan tidak menjadi tempat pembelajaran anak-anak atau tahfiz Alquran.

“Kalau di langgar malah lebih tenang untuk beribadah daripada di rumah,” katanya.

Karena itu menurut pria yang juga seorang notaris dan PPAT ini, dirinya mendukung setiap upaya untuk membangun dan memajukan rumah-rumah tahfiz di Sumsel terutama di daerah-daerah pemukiman.