Sidak Gas Elpiji 3 Kg di Lubuklinggau, Pertamina dan Pemkot Pastikan Ketersediaan dan Tindak Oknum Penyalahguna

Pihak Pertamina bersama Pemkot Lubuklinggau, Agen gas dan Kepolisian melakukan sidak ke sejumlah pangkalan gas. (ist/rmolsumsel.id)
Pihak Pertamina bersama Pemkot Lubuklinggau, Agen gas dan Kepolisian melakukan sidak ke sejumlah pangkalan gas. (ist/rmolsumsel.id)

Untuk menindaklanjuti laporan kelangkaan gas elpiji 3 Kg yang sulit ditemukan di sejumlah wilayah Lubuklinggau, pihak Pertamina, bersama agen gas, kepolisian, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, menggelar inspeksi mendadak (sidak), Selasa (31/12/2024). Sidak dilakukan di beberapa pangkalan gas di kota tersebut.


Sidak dimulai di lokasi pengisian gas di daerah Petanang, di mana tim memeriksa kelancaran distribusi gas elpiji. 

"Kami ingin memastikan apakah masalah kelangkaan gas ini terjadi pada tahap pengisian atau penyaluran," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Lubuklinggau, Surya Dharma saat memberikan keterangan usai melakukan sidak.

Setelah itu, tim sidak bergerak menuju pangkalan gas di Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, untuk memeriksa ketersediaan gas dan memastikan kepatuhan pemilik pangkalan terhadap peraturan. Di sini, petugas mengingatkan pemilik agar segera memasang plang yang menandakan pangkalan gas elpiji 3 Kg yang sah. 

"Kami mengingatkan mereka agar segera mematuhi aturan dengan memasang plang sebagai identifikasi pangkalan resmi," ujar Surya.

Di tempat yang sama, Surya Dharma menyampaikan bahwa berdasarkan hasil sidak di daerah Petanang, proses pengisian gas berjalan lancar dan tidak ada kendala. "Alhamdulillah, sampai di pengisian di daerah Petanang ini lancar-lancar dan tidak mengalami kendala," ujarnya dengan lega.

Selanjutnya, tim bergerak ke pangkalan gas Zhi-Zhi di Kelurahan Puncak Kemuning, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. Di sini, gas elpiji 3 Kg yang baru saja tiba langsung diserbu oleh warga yang ingin membeli dengan harga Rp 20.000 per tabung. 

"Tidak susah kok, biasa saja. Kami beli disini cuma Rp 20 ribu. Saya biasanya membeli seminggu dua kali," kata Iya, seorang ibu rumah tangga yang sedang antri membeli gas di pangkalan tersebut.

Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Sub Rayon 5 Sumsel, Nanda Septiantoro, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Lubuklinggau. 

"Pada tanggal 25, 30, dan 31 Desember, sudah ada penambahan pasokan gas elpiji 3 Kg. Dengan total estimasi sekitar 9.000 tabung," jelas Nanda. Ia menambahkan bahwa pada 1 Januari 2025, akan ada tambahan pasokan lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Nanda juga mengungkapkan bahwa gas elpiji 3 Kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, UMKM, petani sasaran, dan nelayan sasaran. "Gas 3 Kg ini hanya untuk yang berhak. Bukan untuk usaha besar atau pedagang makanan," tegasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Hendrawan, mengatakan bahwa pihaknya telah turun ke lapangan untuk menindaklanjuti laporan terkait kelangkaan gas 3 Kg. "Kami akan melakukan tindakan hukum terhadap oknum yang melakukan penimbunan dan spekulasi untuk mencari keuntungan lebih," tegas Hendrawan.