Ratusan petani dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) yang tergabung dalam Gerbang Tani akan longmarch dari Kantor YTKI Gatot Subroto menuju Istana Negara, Jakarta pada pagi ini, Senin (24/8).
- Empat Pramugari Vietnam Airlines Selundupkan 10 Kilogram Narkoba dari Prancis
- BRIN Optimalkan Pemanfaatan Umbi Porang Jadi Minuman Kesehatan
- Tujuh Orang Meninggal Dalam Bentrokan Militer Filipina dan Pemberontak MILF
Baca Juga
Ratusan petani ini sebelumnya telah berjalan kaki selama 41 hari dari Medan ke Jakarta.
Mereka telah menempuh jarak lebih dari 1800 km dan tiba di Jakarta pada Jumat (8/8) lalu. Ketika di Jakarta, ratusan petani ini mencari keadilan dengan melakukan audiensi ke Kementerian BUMN hingga Kementerian ATR/BPN.
Ketua Dewan Pembina Gerbang Tani, Aris Wiyono mengatakan, pihaknya akan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memerintahkan para pembantunya segera menyelesaikan konflik agraria petani Simalingkar dan Mencirim dengan perusahaan plat merah PTPN II.
“Agar mengembalikan tanah yang telah dirampas oleh PTPN II sebagai perusahaan negara," kata Aris Wiyono kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (24/8).
Selain itu, Gerbang Tani juga meminta Presiden Jokowi untuk memberikan redistribusi tanah untuk petani Simalingkar dan Sei Mencirim agar para petani dapat melangsungkan hidup bersama hingga cucunya kela.
"Dengan berjalan kaki ke Jakarta kami berharap Presiden Joko Widodo bisa melihat dan mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga kami petani kecil bisa mendpatkan keadilan dan kepastian hukum dari negara atas tanah yang telah kami kuasai puluhan tahun guna keberlangsungan hidup anak cucu kami," tuturnya.
Aris menegaskan, pihaknya akan mendirikan tenda-tenda di depan Istana Negara dalam menyuarakan aspirasi dan menolak bubar sebelum tuntutannya dipenuhi oleh negara.
"Kami akan bertenda di depan istana sampai dengan kami mendapatkan keadilan, sampai tuntutan dipenuhi dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, apapun resikonya akan kami tempuh," tandasnya.
- Malaysia Sepakat Hapuskan Hukuman Mati, Pemerintah Tinjau Hukuman Pengganti
- Batik Palembang Kembali di Hidupkan Melalui Tangan Agus Sari Yadin
- Radang Jantung, Putri Thailand Belum Sadarkan Diri Selama 3 Pekan