Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data menarik tentang pencapaian pendidikan di Indonesia pada tahun 2024. Suku Batak berhasil mencatatkan diri sebagai kelompok etnis dengan jumlah lulusan sarjana terbanyak, mencapai 18,02 persen.
- Satelit Rusia Hancur Berkeping-keping di Ruang Angkasa, Bikin Panik Astronot ISS
- Akhir Tahun Ini, Uni Eropa Sepakat Embargo 90 Persen Impor Minyak Rusia
- Jelang Hari Kemerdekaan, Pedagang Bendera Mulai Menjamur di Palembang
Baca Juga
Pencapaian ini menempatkan suku Batak di peringkat pertama, diikuti oleh suku Minangkabau dengan 18,00%, dan suku Bali dengan 14,54%. Selain itu etnis suku ini jauh mengungguli dari Suku Jawa, Melayu, Sunda dan Madura yang dikenal memiliki dominasi populasi di Indonesia.
Keunggulan suku Batak ini tidak terlepas dari berbagai faktor pendukung yang membentuk pola pikir masyarakat suku Batak terhadap pentingnya pendidikan. Pengamat Sosial Bagindo Togar Butar-Butar menilai tingginya jumlah Sarjana dari suku Batak di Indonesia bukanlah yang baru.
Menurut Bagindo hal itu disebabkan karena kuatnya nilai kultural masyarakat Batak yang sangat teguh menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan.
"Secara kultular masyarakat Batak itu sangat kuat dan konsisten dalam menjaga nilai-nilai budaya. Sehingga mereka pun juga tergerak meningkatkan kecerdasan intelektual untuk menopang kecerdasan kultural tersebut. Inilah yang terjadi secara turun temurun," jelasnya.
Lebih lanjut Bagindo mengungkapkan, masyarakat Batak memiliki tiga falsafah hidup yang dipegang erat. Ketiga falsafah hidup Batak itu yaitu hamoraon (kekayaan), hagabeon (berketurunan dalam artian keturunannya sukses), dan hasangapon (kehormatan dalam status sosial).
Untuk mencapai 3H ini lanjut Bagindo, begitu banyak orangtua yang mendorong anaknya dalam dunia pendidikan karena para orangtua sadar, akan sulit mencapainya jika pendidikan anak-anaknya biasa saja.
"Orang Batak itu juga mengangangap anak adalah kekayaan, makanya mereka berlomba-lomba meningkatkan generasi mereka dalam mendidik anak mereka ke perguruan tinggi. Bahkan hal itu dilakukan dengan pengorbanan besar sampai rela berhutang. Semua itu dilakukan karena mereka komitmen menjaga nilai budaya dan kultural tadi, sehingga mereka membutuhkan kecerdesan intelektual," pungkasnya.
Faktor lainnya, orang Batak juga terkenal dengan istilah perantau tangguh yang akhirnya memilih menetap di perantauan. Sama halnya dengan suku Minangkabau, persebaran suku Batak tidak hanya ada di daerah Sumatera, akan tetapi sudah tersebar hingga pelosok negeri.
Berikut daftar lengkap suku dengan sarjana terbanyak menurut data BPS tahun 2024:
1. Batak: 18,02%
2. Minangkabau: 18,00%
3. Bali: 14,54%
4. Bugis: 14,54%
5. Betawi: 14,38%
6. Melayu: 12,67%
7. Banjar: 11,24%
8. Jawa: 9,56%
9. Sunda: 7,59%
10. Madura: 4,15%
- Inflasi Tahunan Desember 2024 Tercatat 1,57 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Bahan Pokok
- Ekspor Non-Migas Sumsel Melonjak, Didominasi Sektor Industri dan Pertambangan
- BPS Ungkap Deflasi September 2024 Menjadi yang Terdalam di Lima Bulan Berturut-turut