Serangan Houthi di Laut Merah Meningkat, Tiga Perusahaan Jepang Tangguhkan Rute Pelayaran

Kapal NYK Line Jepang/Net
Kapal NYK Line Jepang/Net

Serangkaian serangan yang dilakukan oleh kelompok pemberontak Houthi di sepanjang wilayah Laut Merah telah mendorong tiga perusahaan pelayaran terkemuka Jepang untuk mengambil langkah strategis.


Nippon Yusen, Kawasaki Kisen Kaisha, dan Mitsui O.S.K Lines secara serempak mengumumkan penangguhan rute operasional mereka di wilayah tersebut guna menjamin keselamatan awak kapal dan kargo yang mereka layani.

"Kami telah menangguhkan navigasi melalui Laut Merah oleh semua kapal yang kami operasikan," kata Juru bicara Nippon Yusen, yang juga dikenal sebagai NYK Line.

Keputusan ini menjadi respons terhadap ancaman serius yang diutarakan oleh Houthi, yang bersumpah untuk menyerang kapal-kapal komersial yang memiliki keterkaitan dengan kelompok pemberontak tersebut.

Tindakan penangguhan rute ini memperluas daftar perusahaan-perusahaan global yang telah beralih dari kawasan Laut Merah sebagai langkah pencegahan. Perusahaan-perusahaan Jepang ini bergabung dengan rekan-rekan Barat mereka, menciptakan dampak yang signifikan pada jalur perdagangan internasional.

Laut Merah memiliki peran krusial dalam pengiriman barang dari Jepang ke Inggris, dan penangguhan rute ini berpotensi menimbulkan dampak ekonomi yang serius. Sektor manufaktur dan otomotif Jepang diperkirakan akan merasakan efek yang paling parah akibat gangguan ini.

"Jika penangguhan Laut Merah ini terus berlanjut, sektor-sektor tersebut akan terkena dampak yang paling parah," kata Marco Forgione, Direktur Jenderal Institut Ekspor dan Perdagangan Internasional.

Kapal-kapal yang biasanya membawa barang dari Jepang dan negara-negara Asia lainnya ke Eropa kini terpaksa mengubah jalur mereka, melewati ujung selatan Afrika daripada melalui Terusan Suez. 

Dampak langsungnya termasuk penambahan waktu perjalanan hingga sepertiga atau lebih, yang berpotensi meningkatkan biaya pengiriman dan emisi gas rumah kaca yang signifikan.