Selain Pempek, Ini Dua Makanan Khas Palembang yang Jadi Incaran Saat Ramadan

Net/rmolsumsel.id
Net/rmolsumsel.id

Ketika Bulan Ramadan tiba, bermacam-macam kuliner khas Kota Palembang selalu menjadi incaran masyarakat sebagai pilihan untuk berbuka Puasa. salah satunya celimpungan dan Laksan, makanan serupa Pempek yang dicampur dengan kuah santan dengan rasa gurih yang memanjakan lidah.


Seperti dijelaskan oleh salah satu pedagang takjil di Pasar 26 Ilir, Winda bahwa celimpungan dan laksan adalah makanan yang banyak dicari setelah pempek.

“Dari jam dua siang, masyarakat selalu mencari dan membeli celimpungan dengan laksan,” ungkapnya. 

Menurut Winda, masyarakat Kota Palembang banyak mencari menu berbuka puasa yang memiliki rasa gurih dan asin. Tak hayal, celimpungan dan laksan pun menjadi incaran mereka.

Meskipun sering tertukar, ternyata celimpungan dan laksan jelas berbeda, yakni dari warna kuah yang dihasilkan. Untuk celimpungan, memiliki kuah dengan warna hijau layaknya kuah lontong sayur yang bentuknya bulat seperti tekwan.

Sedangkan untuk laksan sendiri memiliki kuah dengan warna merah serta rasa pedas. Untuk bentuknya sendiri rata-rata berbentuk persegi panjang yang dipotong-potong.

“Harganya sama, celimpungan dan laksan dijual seribu rupiah untuk satu potong,” terangnya.

Dalam satu hari, Winda bisa menghabiskan hingga 20 kilogram lebih celimpungan dan laksan. Sungguh berbeda dengan hari biasa yang hanya satu sampai dua kilogram saja.

Adapun makanan yang dijual Winda tidak hanya celimpungan dan laksan. Terdapat juga salah satu makanan khas Palembang yakni burgo. Makanan yang berasal dari tepung beras yang dikukus dan digulung sepeti bolu gulung.

“Kalau burgo tidak terlalu banyak yang beli, tapi ada. Dan warna kuah dari burgo juga berbeda, yakni putih,” ujarnya.

Salah satu langganan Winda, Suci mengungkapkan bahwa selama Ramadan, dirinya tidak pernah tinggal menyajikan celimpungan dan laksan. Selain dirinya yang gemar akan makanan tersebut, suami dan anaknya pun sama.

"Selama Ramadan ini kami banyak buka dengan celimpungan dan laksan, tapi makanan lain juga tidak tinggal,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan, di bulan puasa saat ini makanan khas Palembang menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati. Untuk harga, kata Suci, masih bisa dijangkau setiap kalangan masyarakat.

"kalau Ramadan memang makanan khas Palembang ini selalu menggoda, beda dengan hari biasa yang tidak terlalu tertarik,” tandasnya.