Selain persoalan kebakaran hutan dan lahan yang mulai dihadapi, warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga sedang mengalami kekeringan yang menyebabkan minimnya ketersediaan air bersih.
- Karhutla Hanguskan 3 Hektare Lahan di Empat Lawang, BPBD: Cuaca Panas dan Ulah Manusia Diduga Jadi Penyebab
- Puncak Musim Kemarau, Karhutla di OKI Terus Meningkat
- Tiga Kali Kejadian Karhutla, BPBD Empat Lawang Imbau Warga Lakukan Ini
Baca Juga
Kekeringan hingga krisis air bersih saat ini merupakan dampak dari kemarau panjang yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Terlebih lagi, Kabupaten OKI menjadi kabupaten dengan kemarau terpanjang di Provinsi Sumsel.
Syarief, salah satu warga Kayuagung mengatakan, kekeringan air sudah mulai dirasakan sejak akhir bulan Mei lalu.
"Tapi di bulan Mei masih turun hujan, jadi ada persediaan air bersih dari sumur," ungkap Syarief, Senin (29/7).
Namun di akhir Juni 2024, sumur milik Syarief dan warga sekitar rumahnya mulai kering dan kualitas air menjadi keruh kecoklatan.
Meskipun tinggal di pinggir Sungai Komering, Syarief dan warga sekitar lebih memilih membeli air galon untuk kebutuhan mereka.
"Air sungai juga kering dan bau tanah. Kadang minta air dari masjid, jadi bawa ember dan angkut ke rumah," ujarnya.
Selain berdampak akan ketersediaan air bersih, kekeringan juga mengharuskan sejumlah warga mengeluarkan biaya lebih untuk memenuhi kebutuhannya.
Camat Kayuagung Sholahuddin mengaku, saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait krisis air bersih dampak kemarau.
"Hingga saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait krisis air bersih," ungkapnya.
Terpisah, Camat Sungai Menang, Eka Mardia menambahkan, saat ini di wilayahnya juga memang sudah mengalami musim kemarau.
"Kekeringan di wilayah Sungai Menang belum terlalu parah. Belum ada laporan warga soal krisis air bersih, warga masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Lanjut Eka, Pemerintah Kecamatan Sungai Menang terus berupaya melokalisir dampak kemarau panjang, karena OKI diprediksi menjadi salah satu daerah di Sumsel mengalami kemarau terpanjang dan memiliki titik-titik hotspot terbanyak.
Guna meminimalisir terjadinya karhutla, pihak Kecamatan Sungai Menang sudah melakukan langkah-langkah pencegahan secara persuasif.
"Kemarin sudah diberikan imbauan kepada masyarakat melalui spanduk, dengan pihak perusahaan juga sudah dilakukan komunikasi dengan dibentuknya posko karhutla," pungkasnya.
- Pedagang Sayur di OKI yang Dituduh Merampok Divonis Penjara 7 Tahun, Kuasa Hukum Ajukan Banding
- Sengketa Hutan Kota Masuk Babak Baru, PN Kayuagung Gelar Sidang Lapangan
- Karhutla Hanguskan 3 Hektare Lahan di Empat Lawang, BPBD: Cuaca Panas dan Ulah Manusia Diduga Jadi Penyebab