Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebutkan, kurangnya kesiapan dalam menghadapi pandemik virus corona baru yang sedang terjadi bisa mengungkap adanya serangan bioteroris yang dilakukan oleh aktor non-negara.
- Kasus Covid-19 Naik Lagi, China Sebut Gang Sempit dan Lokasi Padat Penduduk Jadi Pemicu
- Subvarian Baru Omicron Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Catat Ada Empat Kasus
- Lampung dan Jawa Tengah Sumbang Kasus Kematian Covid Terbanyak Hari Ini
Baca Juga
Ia mengungkapkan di kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (9/4/2020).
"Kelemahan dan kurangnya kesiapsiagaan yang terungkap oleh pandemik ini memberikan jendela ke bagaimana serangan bioteroris mungkin terungkap dan dapat meningkatkan risiko," kata Guterres.
"Kelompok-kelompok non-negara bisa mendapatkan akses ke jenis virus yang dapat menimbulkan kehancuran pada masyarakat di seluruh dunia," lanjutnya seperti dimuat Sputnik.
Klaim Guterres tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, beberapa aktor mungkin mengambil keuntungan dari krisis global yang sedang terjadi dan mendorong terjadinya perpecahan lebih lanjut. Pada akhirnya, itu mengakibatkan eskalasi kekerasan dan potensi kehancuran semakin besar.
Bukan hanya itu. Pandemi Covid-19 juga semakin mengikis kepercayaan masyarakat terhadap institusi publik. Saat ini, warga negara menganggap pemerintah mereka telah salah atau kurang melakukan transparansi dalam hal menangani virus.
Untuk itu, Guterres meminta Dewan Keamanan PBB bersatu menghadapi tantangan perdamaian dan keamanan global yang ditimbulkan pandemik ini.
Hingga saat ini, Jumat (10/4/2020), data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan, virus corona telah menginfeksi lebih dari 1,6 juta jiwa dengan lebih dari 95 ribu orang meninggal dunia dan lebih dari 350 ribu lainnya dinyatakan pulih.[ida]
- Kaya Akan Nutrisi, Berikut 5 Manfaat Kuaci Bagi Kesehatan Tubuh
- Kasus Omicron Meningkat, WNA dari 14 Negara Ini Dilarang Masuk ke Indonesia
- DPR Tunggu Realisasi Kemenkes Gratiskan Vaksin Booster Kedua