Tidak jelas apakah ini sungguhan atau hanya gertak sambal. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengisyaratkan, pihaknya akan membalas kelalaian China dalam menangani wabah virus corona. Namun, pembalasan itu tidak akan datang dalam waktu dekat.
- Kasus Kematian Brigadir J Harus Jadi Momentum Bersih-bersih Polri
- KPU OKU Uji Publik Opsi 3 Dapil Untuk Pileg 2024
- Turunkan Kemiskinan, Ganjar Janji Sekolah Gratis Diterapkan Nasional
Baca Juga
Pompeo, yang berpidato pada konferensi pers Gedung Putih, Kamis (9/10/2020), mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memulangkan 50.000 warganya yang terdampar di seluruh dunia karena beragam pembatasan terkait virus corona.
Pada kesempatan itulah, seorang jurnalis menanyakan tentang konsekuensi bagi Tiongkok yang oleh pemerintahan Trump dituding lambat dalam melaporkan krisis virus corona di Wuhan.
Menurut Pompeo, saat ini masih terlalu dini untuk berbicara mengenai retribusi.
"Ini bukan waktunya untuk pembalasan. Tetapi ini masih waktunya untuk kejelasan dan transparansi," ujar dia seperti dilansir JPNN.com, Jumat (10/4/2020).
Amerika Serikat kini menjadi negara yang paling parah terdampak virus corona dengan 462 ribu lebih kasus dan 95 ribu kematian. Angka tersebut jauh di atas Tiongkok yang melaporkan 82.883 kasus dan 3.339 kematian. [ida]
- KPU Siap Hadapi Kembali Gugatan Prima di Bawaslu
- PKS Targetkan Pemenangan Capres Anies Baswedan Diatas 50 di Sumsel
- Puan Maharani: Kalau Mau PDIP Hattrick Kemenangan Maka Harus Gotong Royong