Sejujurnyo! Kuryana Sempat Ragu Maju Lagi di Pilkada OKU

Kendatipun banyak pihak yang mendorongnya untuk kembali maju di perhelatan Pilkada serentak tahun 2020 ini, namun Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), H. Kuryana Azis mengaku mempertimbangkan banyak hal.


Ya. Dirinya tak ingin konyol dalam pertarungan memperebutkan kursi OKU satu untuk kali kedua di pesta demokrasi lima tahunan sekali ini.

“Ya, kalau hanya menyampaikan ingin nyalon itu gampang. Tapi kan kita harus tahu konsekwensinya. Makanya saya berfikir lebih jauh,” ujarnya.

Untuk itu, selain meminta saran dan masukan dari keluarga besarnya, suami dari Hj Badiar Dewi itu juga melakukan survey terhadap dirinya sendiri. Apakah ia masih pantas maju lagi dan diterima masyarakat.

“Ya, bagian dalam sebuah pencalonan, kita harus ada survey. Sehingga ada landasan. Kalau nyalon-nyalon bae dak ada landasan, itu konyol,” cetus dia.

Luar biasanya, Kuryana mengklaim dari tiga kali survey, namanya selalu berada di posisi puncak dan persentasenya diatas rata-rata. “Artinya dalam tiga kali survey, saya masih diinginkan masyarakat,” katanya.

Nama Johan pun ia sebut beriring-iringan dengan dirinya. “Artinya, survey kami berdua tidak jauh. Dan jika digabungkan jadi satu menjadi sebuah kekuatan yang besar,” imbuh dia.

Meski begitu, nama lain yang dikutsertakan dalam survey juga banyak. Seperti halnya calon-calon yang beredar selama ini.

“Yang jelas survey saya diatas 50 persen. Itu aja. Saya dak mau nyebutkan detail. Nanti dikatakan sombong pula,” selorohnya.

Pernyataan Kuryana itu diamini oleh Johan Anuar. Ia bahkan menimpalinya dengan komentar yang bernada kelakar di hadapan wartawan.

“Kalau dibahas peta survey, Pak Kuryana sudah menyampaikan bahwa hasil surveinya 50 persen keatas. Artinya sudah cukup tinggi. Namun setelah pasangan Kuryana dan Johan Anuar disurvei, persentasenya menjadi 130 persen,” kelakar Johan disambut tawa hadirin.

Tentu saja, jumlah itu gak ada. Karena melampaui persentase yang ada. Artinya, disini Johan hanya memberi sinyal, bahwa jika Kuryana dan dirinya berpasangan, itu akan menimbulkan kekuatan besar. “Pilkada selesai. Pacak-pacak sing ade lawan (bisa-bisa gak ada lawan),” selorohnya lagi.