Rusa Mati di Rumdin Bupati Musi Rawas, BKSDA Sebut Bukan Diserang Harimau

Petugas BKSDA Sumatera Selatan diturunkan untuk menguak jejak hewan buas yang menyerang dua ekor rusa hingga mati dalam kandangnya di Rumah Dinas Bupati Kabupaten Musi Rawas/ost
Petugas BKSDA Sumatera Selatan diturunkan untuk menguak jejak hewan buas yang menyerang dua ekor rusa hingga mati dalam kandangnya di Rumah Dinas Bupati Kabupaten Musi Rawas/ost

Petugas BKSDA Sumatera Selatan diturunkan untuk menguak jejak hewan buas yang menyerang dua ekor rusa hingga mati dalam kandangnya di Rumah Dinas Bupati Kabupaten Musi Rawas di Kota Lubuklinggau.


Selain itu, diturunkan pula petugas dari TNKS wilayah V Lubuklinggau. Mereka  diterjunkan dan meninjau langsung ke sekitar lokasi. Dari hasil pengecekan tersebut, petugas memberikan kesimpulan sementara bahwa hewan buas yang menyerang rusa diduga anjing.

"Tadi sudah kami cek. Kami sudah dapat kesimpulan awal," kata petugas BKSDA Sumsel, Wahid kepada wartawan, Kamis (9/11).

Wahid menjelaskan, pihaknya sudah melihat foto-foto yang sudah beredar sehari sebelumnya. Dan juga telah mendengar mengenai info yang beredar yang menyebutkan kalau rusa tersebut mati karena diserang harimau. 

"Tapi dari kemarin, foto-foto dan video yang disampaikan ke kami itu, kami sampaikan bahwa itu bukan dari harimau ataupun keluarga dari kucing-kucing," jelasnya.

Memang Wahid mengakui untuk jejak tapaknya sama dengan keluarga kucing-kucingan. Hanya saja tambahnya, beda ukuran yakni kucing kecil dan besar. 

"Nah tapak yang ada disini yang ada didepan, kelihatan kukunya tertancap di tanah itu. Nah itu ciri-ciri tapak dari anjing," ungkapnya. 

Sehingga dangan hasil temuan tersebut, pihaknya sudah dapat memberikan kesimpulan awal. 

"Jadi kalau harimau itu dia ataupun kucing dia ditapak tidak kelihatan ujung kukunya. Kemudian dari kami lihat sendiri, tadi melihat memang kalau dari bentuk, kemungkinan anjing itu naik melewati dahan. Karena kemarin disini sebelum dibersihkan masih banyak semak belukar," timpalnya.

Wahid juga membeberkan, dari bentuk foto yang diterima pihak BKSDA sebelumnya, bila harimau menyerang pada bagian tekuk. Namun untuk yang ini sambungnya, ditemukan luka di bagian buntut rusa.

"Kalau harimau satu dulu di makan, baru bunuh lagi. Disini malah dua dan itu tidak dimakan, hanya di gerogoti saja," terangnya.

Selain itu, anjing yang menyerang rusa di dalam kandang tersebut menurutnya tidak hanya satu. Diduga lebih dari satu

"Itu sih sementara kesimpulan. Kalau isu yang berkembang itu macan atau harimau, itu bukan kalau dari BKSDA," bebernya.

Lebih lanjut, pihaknya juga saat ini akan terus melakukan monitor terkait perkembangan di lapangan. Dan meminta agar sekitar lokasi kandang dibersihkan dari semak belukar.

"Ini sudah dibersihkan, ditambah juga dengan penerangan, lebih termonitor. Dia dia gak balik lagi kan beberapa malam ini. Terus kami juga standby, monitor sampai hari Minggu monitor terus. Kalau ada apa-apa 24 jam siap dihubungi," pungkasnya.