PTBA Disebut Halangi Pembangunan Jalan Alternatif, Dewan dan Bupati Muara Enim Geram

Ketua DPRD Muara Enim, Liono Basuki (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Ketua DPRD Muara Enim, Liono Basuki (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Rencana pembangunan jalan alternatif batu bara yang sudah diagendakan sejak 2022 lalu hingga kini belum terealisasi, pasalnya rencana pembangunan jalan tersebut masih terkendala IUP PT Bukit Asam.


Jalan alternatif tersebut sepanjang kurang lebih 15 kilometer dan terhalang IUP PTBA sepanjang 5 km. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan jalan alternatif tersebut belum dilanjutkan sejak tahun 2016, yang mana jalur itu diinisiasi PT BAS dalam hal ini Titan Group.

Menyaksikan intensitas kendaraan angkutan batu bara yang semakin padat dan mengganggu aktifitas pengguna jalan raya lainnya, Ketua DPRD Muara Enim, Liono Basuki, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan sudah sepakat untuk membuat jalan alternatif khusus angkutan batu bara.

Namun, Liono Basuki mengungkap bahwa sampai hari ini, rencana itu belum terealisasi karena terhalang oleh beberapa ruas jalan yang masuk IUP PT Bukit Asam.

"Itu masih terhalang beberapa ruas jalan yang masuk IUP PTBA pada jalur alternatif yang direncanakan dari Tanjung Agung Muara Enim ke Tanjung Jambu Lahat," ujarnya kepada RMOL Sumsel, selepas menghadiri rapat Paripurna DPRD ke-I di ruang rapat Paripurna DPRD Kabupaten Muara Enim, Kamis (1/2).

Beberapa ruas jalan tersebut belum ada rekomendasi dari PT Bukit Asam, pihaknya berharap agar PTBA terus melakukan komunikasi dan musyawarah ke pihak pusat, karena status PTBA ini merupakan perusaaan milik BUMN.

Oleh itu persoalan ini tidak hanya selesai di tingkatan direksi. Namun harus sampai kementerian.

Masing-masing perusaan tentu mendapat target capaian, pihaknya sudah melakukan penekanan sebagai perwakilan rakyat terhadap perncanaan jalan alternatif agar segera dilaksanakan

"Seperti saya, kalau pulang ke Tanjung Enim sering macet, apalagi di malam hari," pungkasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali mengatakan bahwa rencana jalur alternatif itu sudah ada dari Tanjung Agung ke servo.

 "Kita doakan saja agar cepat terlaksana, karena investornya pun sesama mereka," ujarnya singkat.

Terpisah, melalui pesan singkat, GM UPTE PT Bukit Asam, Venpri Sagara mengaku bahwa sebelumnya sudah dilakukan pembahasan bersama-sama difasilitasi oleh Pemkab Muara Enim. 

Dikatakan Venpri, bahwa PTBA sudah menyampaikan alternatif trase jalan khusus. 

"Sudah disepakati juga bahwa silahkan perusahaan swasta tersebut membuat jalan berdasarkan trase jalan yang sudah disampaikan oleh PTBA," pungkasnya.

Sementara, Sekper PTBA, Niko Chandra menambahkan, mereka melaksanakan kegiatan operasional senantiasa mengacu pada peraturan perundang-undangan negara dan Kaidah Pertambangan yang baik.

Menurutnya, manajemen  terbuka untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna mencapai solusi yang dimungkinkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“PTBA juga meminta peran aktif dari pihak-pihak terkait untuk menyediakan dokumen-dokumen pendukung agar dapat dilakukan evaluasi komprehensif oleh PTBA,”kata Niko lewat pesan singkat.