PT KAI Targetkan Awal 2023 Bangun Flyover Kota Muara Enim

Rapat Pembahasan Aset Pemkab Muara Enim untuk Pekerjaan Pembangunan di ruang rapat Serasan Sekundang Muara Enim. (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Rapat Pembahasan Aset Pemkab Muara Enim untuk Pekerjaan Pembangunan di ruang rapat Serasan Sekundang Muara Enim. (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Sesuai dengan rencana, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) akan membangun tujuh jembatan fly over di sepanjang jalan lintas Sumatera di wilayah Kabupaten Muara Enim. Dan dalam waktu dekat jembatan fly over kota Muara Enim akan dibangun pada awal tahun 2023.


"Insyaallah Januari atau paling lambat Maret 2023, kontruksi fly over telah dilakukan di kota Muara Enim," ujar Masduki, TA Lahan Project Director 12 PT KAI yang didampingi Joko dari PT KAI Pusat dan Ateng PT CDI Konsultan Perencana dan pejabat PT KAI lainnya dalam Rapat Pembahasan Aset Pemkab Muara Enim untuk Pekerjaan Pembangunan di ruang rapat Serasan Sekundang Muara Enim, Rabu (3/8).

Menurut Masduki, bahwa dalam pembangunan fly over nanti, ada petugasnya masing-masing yang akan menanganinya. Dan untuk tahap awal adalah masalah perizinan dan keadministrasian dahulu yang akan diurus. Setelah clear semua barulah ke konstruksi yang direncanakan pada Januari 2023 atau paling lambat Maret 2023 sehingga 2024 pembangunannya sudah selesai.

"Untuk saat ini, saya yang mengurusi perizinan fly over di dalam kota Muara Enim, untuk fly over lain itu ada petugas lainnya. Begitupun untuk penanggungjawab proyek juga ada petugas lain yang akan menanganinya," ujarnya.

Ditambahkan Joko dari PT KAI Pusat, untuk fly over dalam kota Muara Enim nanti, untuk jalan alternatif akan dibangun di samping jembatan fly over itu sendiri sehingga kendaraan tidak harus memutar dan sebagainya. Begitupun untuk ganti rugi dan sebagainya adalah tanggungjawab PT KAI. 

Dan ketika ditanya berapa biaya yang akan ditelan untuk pembangunan fly over, Joko, mengaku belum mengetahuinya sebab itu tekhnis dan akan dihitung dahulu dilapangan. Untuk itu, pihaknya akan turun bersama mengecek kembali kelapangan.

"Nanti untuk rambu-rambu dan semuanya komplit sesuai aturan fly over. Untuk semua pembuangan air akan dilarikan ke kolam reterensi taman Adipura," katanya.

Sementara itu Sekda Muara Enim, yang diwakili Kabag Pembangunan Sobirin mengatakan bahwa pada intinya Pemkab Muara Enim sangat mendukung rencana pembangunan seluruh fly over sebanyak 7 buah di wilayah Kabupaten Muara Enim. Namun sebelum melaksanakan pembangunan fly over, hendaknya PT KAI mengurus segala persyaratan dan perizinan sesuai mekanisme berlaku serta berkoordinasi dengan Pemkab Muara Enim dan instansi terkait untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

"Seperti untuk pembongkaran trotoar, lampu jalan, rambu-rambu dan utilitas serta pemukiman warga tentu koordinasi dan sosialisasi dahulu. Jangan ada permasalahan dilapangan baru mau berkoordinasi," tegas Sobirin.

Dikatakan Sobirin, sesuai rencana di Kabupaten Muara Enim akan dibangun 7 fly over dari 2023 sampai 2025. Adapun ke 7 fly over tersebut yakni Kecamatan Muara Enim, Ujan Mas, Bantaian, Gunung Megang 1 dan 2, Belimbing dan Gelumbang. Untuk tahun 2023, akan dibangun fly over di Kota Muara Enim yang akan dibangun oleh PT KAI dengan panjang 500 meter dan lebar 17 meter. Setelah selesai, langsung akan membangun fly over Ujan Mas dan Bantaian, Gunung Megang 1 dan 2, Belimbing dan Gelumbang secara bertahap sehingga akhir tahun 2025 seluruhnya bisa selesai. 

Dari 7 fly over tersebut, sebanyak 5 buah fly over akan dibangun oleh PT KAI dan 2 buah oleh BBPJN. Sedangkan untuk pembebasan lahan, Pemkab Muara Enim berkewajiban melakukan pembebasan lahan di dua fly over yakni fly over Bantaian dan Gelumbang, selebihnya dilakukan oleh masing-masing.

Selain itu, Sobirin, meminta kepada PT KAI, untuk tetap membangun taman PT KAI sesuai komitmen awal di antara taman Adipura dan stasiun KA sebab lokasi tersebut merupakan salah satu penilaian Adipura Muara Enim, karena selama ini terlihat kumuh dan tidak terurus.

Ditambahkan oleh Camat Muara Enim Husni Thamrin, bahwa pihaknya siap mendukung terutama ketika melakukan sosialisasi kepada masyarakat asal pihaknya dilibatkan. Sebab masyarakat Muara Enim sudah lama menginginkan pembangunan fly over tersebut sebab keberadaan double track PT KAI sering menjadi penyebab kecelakaan menimbulkan korban jiwa dan kerugian material tidak sedikit. Selain itu juga, dengan adanya fly over bisa mengurangi kemacetan di setiap pintu perlintasan KA dalam Kabupaten Muara Enim.

"Katanya Kabupaten Muara Enim daerah penghasil terbesar batubara di Indonesia, masa membangun fly over saja tidak bisa sedangkan daerah lain yang bukan penghasil batubara malah sudah dibangunkan fly over," pungkasnya.