PT Kereta Api Indonesia dikabarkan akan menuntut ganti rugi kepada perusahaan pengelola truk trailer yang terlibat tabrakan dengan KA Brantas di JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah-Semarang Poncol, Jawa Tengah, pada Selasa malam (18/7).
- KAI Palembang Catat Lonjakan Penumpang, Tiket Kereta Api Bukit Serelo Ludes Terjual
- Penggusuran Lahan di Muara Enim Picu Protes Warga, PT KAI Tegaskan Milik Negara
- Percepat Rencana Pembangunan Flyover di Muara Enim, KAI Divre III Palembang Gandeng Tiga Instansi
Baca Juga
"Iya definitely (tentu saja)," kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/7).
Terkait waktu pasti gugatan, Didiek belum dapat menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu, pengamat transportasi, Djoko Setijowarno menilai gugatan ini adalah hak dari PT KAI. Sebab, dari kecelakaan ini, perjalanan kereta jadi terhambat.
"Bisa nuntut berapapun dia menang secara pidana dan perdata kan dia rugi lokomotifnya (rusak)," kata Djoko.
Terlebih, Djoko menyebut pihak KAI kerap menang bila mengajukan gugatan soal laka lantas di perlintasan kereta.
Djoko pun mengambil contoh saat perusahaan Bus PO Harapan Jaya yang harus membayar Rp 1 miliar lebih akibat kecelakaan bus dengan KA Dhoho Penataran di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur pada 27 Februari 2022.
- KAI Palembang Catat Lonjakan Penumpang, Tiket Kereta Api Bukit Serelo Ludes Terjual
- Penggusuran Lahan di Muara Enim Picu Protes Warga, PT KAI Tegaskan Milik Negara
- Percepat Rencana Pembangunan Flyover di Muara Enim, KAI Divre III Palembang Gandeng Tiga Instansi