Program Padat Karya Kementerian di Sumsel Serap 24.778 Tenaga Kerja

ilustrasi tenaga kerja (rmol.id)
ilustrasi tenaga kerja (rmol.id)

Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan sejumlah kantor perwakilan Kementerian di Sumsel melalui Program Padat Karya berhasil menyerap sebanyak 24.778 tenaga kerja.


Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Sumatera Selatan, Lydia Kurniawati Chrityana mengatakan, total anggaran yang telah dikeluarkan untuk program prioritas PEN mencapai Rp. 415,66 miliar.

Rinciannya terdiri dari Program Padat Karya Kementerian PUPR sebesar Rp. 334,07 miliar yang menyerap 23.244 tenaga kerja, Program Padat Karya Kementerian Perhubungan sebesar Rp. 74,9 miliar menyerap 347 tenaga kerja, dan Program Padat Karya Kementerian Pertanian sebesar Rp. 6,69 miliar menyerap 1.187 tenaga kerja.

“Program padat karya ini merupakan bagian upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak Pandemi,” kata Lydia saat dibincangi, akhir pekan ini.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) Wilayah VIII Palembang, Birendrajana mengatakan, program padat karya di instansinya diwujudkan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Dimana masyarakat dilibatkan melakukan perbaikan saluran, drainase, jembatan dan bangunan air. Tahun ini, ada sebanyak 350 lokasi P3-TGAI yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sumsel. 

“Anggarannya sebesar Rp195 juta di setiap titik. Ditransfer langsung dari pusat ke rekening kelompok tani yang sudah diseleksi,” kata Birendrajana.

Birendrajana menuturkan, program tersebut hanya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur berskala kecil yang tidak membutuhkan peran teknologi. Sehingga, mereka yang menjadi pekerja tidak perlu memiliki skill tinggi dalam bekerja. “Jadi mereka yang akan bekerja hanya disyaratkan warga sekitar lokasi pembangunan dan belum memiliki pekerjaan. Tahun ini secara keseluruhan dananya sekitar Rp68 miliar,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumsel, Kiagus Syaiful Anwar mengatakan, program padat karya yang bakal dijalankan terbagi menjadi beberapa program. Yakni program padat karya jalan, padat karya rutin, padat karya preservasi jembatan dan padat karya revitalisasi drainase. 

“Untuk  pengerjaan pemeliharaan jalan seperti penebasan rumput dan lainnya itu dilakukan secara manual dengan melibatkan masyarakat. Lalu, revitalisasi drainase juga. Jadi tahun ini pekerjaannya lebih luas lagi,” terang Syaiful

Ada juga program pembelian produk dalam negeri. Seperti pembelian bahan olah karet (Bokar) dari petani untuk bahan baku aspal karet sebanyak 3.750 ton, pembelian Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) sebanyak 860 ton dan pembelian Tosin Ester sebanyak 26.607 ton. 

“Pembelian bahan baku ini langsung dari petani. Sehingga, bisa menyerap produksi mereka,” pungkasnya.