Bangku kosong di ruang besar Gedung Nusantara, Kompleks MPR menjadi hal pertama yang disinggung Presiden Joko Widodo saat memberi Pidato Kenegaraan, Jumat (14/8).
- Otorita IKN Optimis Upacara Kemerdekaan Bisa Dilakukan di Ibu Kota Baru
- Khawatir Muncur Third Wave, Jokowi Minta Jajaran Pusat dan Daerah Buat Detail Aturan Pencegahan Covid-19
- Gubernur Sumsel Pimpin Pemasangan Stiker Untuk Menekan Penyebaran Covid-19
Baca Juga
Presiden Jokowi merasa prihatin lantaran Sidang Tahunan MPR kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana kursi tidak terisi penuh oleh para anggota dewan.
Hal itu karena ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk menghindari sebaran wabah Covid-19.
“Semestinya, seluruh kursi di ruang sidang ini terisi penuh, tanpa ada satu kursi pun yang kosong,” ujarnya yang datang dengan mengenakan pakaian adat dari Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Semestinya, sejak dua minggu yang lalu, berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan diadakan, menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 RI,” sambungnya.
Menurutnya, semua memang telah direncanakan, tapi Tuhan punya rencana lain. Namun demikian, semua itu tidak boleh mengurangi rasa syukur atas karunia Kemerdekaan RI yang diberikan.
“Semua yang sudah kita rencanakan tersebut harus berubah total. Semua ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati 75 Tahun Indonesia Merdeka,” tandasnya.[ida]
- DPR Dorong Antam Selesaikan Proyek Strategis Nasional
- Soal Beneficial Ownership, Kadiv Yankumham Kemenkumham Sumsel Minta Notaris Beri Data Akurat
- Wawako Palembang Ingatkan Jangan Tinggalkan PR ke Pemerintahan Selanjutnya