Prabowo Teratas, Mahfud MD Posisi Keempat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi teratas sebagai menteri berkinerja terbaik.


Di bawahnya ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir. Demikian survei terbaru Charta Politika pada 6-12 Juli 2020. Survei dilakukan melalui wawancara lewat telepon menggunakan metode simple random sampling.

Jumlah responden 2000 orang se-Indonesia, dengan Margin of Error 2.19% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan nama Prabowo, Sri Mulyani, Erick Thohir dan lainnya dijawab responden ketika diajukan pertanyaan terbuka soal menteri Kabinet Indonesia Kerja yang dinilai punya kinerja terbaik.

"Menteri berkinerja terbaik ada Prabowo Subianto (12,8%), Sri Mulyani (11,5%). Berikutnya Erick Thohir (5,8%), kemudian Pak Mahfud MD (4,6%)," ujar Yunarto saat merilis survei bertajuk “Trend 3 Bulan Kondisi Politik, Ekonomi dan Hukum Pada Masa Pandemi Covid-19” yang dirilis pada Rabu (22/7).

Lewat survei itu, Charta juga menyertakan survei trend tentang kepercayaan publik pada lembaga lembaga tinggi negara. Di mana, TNI menempati posisi teratas (87,8%), Presiden (83,2%), Polri 72,2%), KPK (71,8%), MPR (62%).

Di bawahnya ada Kejaksaan Agung (61,6%), DPR (61%), DPD (60,5%), Mahkamah Konstitusi (60%) dan Mahkamah Agung (59,4%).

Dalam temuan survei itu menurut Yunarto, kepuasan terhadap kinerja pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin terlihat meningkat jika dibandingkan dengan kepuasan pada kinerja pemerintah pusat di bulan Mei dan Juni.

Kemudian, penilaian responden terhadap kondisi politik cenderung stagnan, baik pada masa pra ataupun masa pandemi Covid-19. Sementara penilaian terhadap kondisi hukum cenderung mengalami penurunan.

"Optimisme terhadap kondisi ekonomi cenderung meningkat pada masa tiga bulan pandemi Covid-19, meskipun masih jauh dari optimisme sebelum terjadinya pandemi," ujar Yunarto.

Temuan lainnnya, kepuasan kinerja terhadap pemerintah pusat tidak berbanding lurus dengan kepuasan terhadap kinerja kabinet. "Di mana tingkat kepuasan berada di bawah 50 persen. Mayoritas responden (73,1%) juga menyatakan setuju dilakukannya reshuffle kabinet," tambahnya.