Polrestabes Palembang Ringkus Delapan Orang Diduga Jadi Provokator

Suasana aksi penolakan wacana presiden tiga periode di Palembang. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)
Suasana aksi penolakan wacana presiden tiga periode di Palembang. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)

Dalam demo mahasiswa di Simpang Lima DPRD Sumsel, Polrestabes Palembang meringkus delapan orang yang diduga menjadi provokasi berisan aksi mahasiswa hingga terjadinya kericuhan.


Berdasarkan pantauan, demo mahasiswa ini diduga dimanfaatkan para provokasi untuk mengambil celah dan membuat keributan. Hingga akhirnya, aparat gabungan terpaksa memukul mundur massa sampai ke Jalan Radial. Setelah di negosiasi panjang, akhirnya massa membubarkan diri dan mahasiswa yang diamankan oleh aparat polisi telah dikembalikan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, bahwa anggotanya berhasil mengamankan jalannya demo yang terjadi di area DPRD Sumsel. “Alhamdulillah demo hari ini berjalan dengan kondusif, aman dan tertib, serta semuanya dapat di komunikasikan dengan baik,” katanya.

Dia juga megnakui jika ada beberapa pemuda yang diamankan diduga menjadi provokasi dalam aksi ini. Nantinya, para pemuda tersebut akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Alhamdulillah, terlepas dari itu semuanya dapat berjalan dengan kondusif. Kita mencatat secara total anggota gabungan ada sekitar 1.805 personel,” tutupnya.

Untuk diketahui, ribuan mahasiswa yang tergabung dari Aliansi BEM se-Sumsel bersama Aliansi Cipayung menggelar aksi penolakan wacana presiden tiga periode. Aksi tersebut berubah menjadi ricuh hingga terjadi pemblokiran jalan Simpang Lima Lampu DPRD Sumsel. Pemblokiran jalan ini disebabkan dugaan adanya kriminalisasi oleh aparat kepolisian saat mengamankan jalannya aksi yang terjadi. Ribuan mahasiswa ini memblokir jalan dengan cara duduk ditengah-tengah jalan sembari kembali menyemangati rekan yang ada di dalam aksi.