Polres OI Ringkus Pembacok Satu Keluarga, Kapolres: Penyerangan Diduga karena Dendam Terkait Pilkades

Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy. (Ist/rmolsumsel.id)
Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy. (Ist/rmolsumsel.id)

Dalam hitungan jam, Polres Ogan Ilir berhasil menangkap tersangka pembacokan terhadap satu keluarga di Jalan Palembang – Indralaya yang menewaskan satu orang korban, Sabtu malam (16/4). Para tersangka ditangkap polisi sekitar pukul 03:00 WIB, Minggu (17/4).


Setelah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi, polisi langsung memburu para pelaku.

“Kedua pelaku diamankan pagi tadi sekira pukul 03:00 WIB. Identitas pelaku yang diamankan yakni Zainal Tambunan (38) dan Safri (47). Keduanya warga Lembak, Muara Enim,” ujar Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy, Minggu siang (17/4).

Dari hasil pemeriksaan sementara para pelaku, penyerangan sudah direncanakan sebelumnya. Bahkan para pelaku sudah membuntuti korban sebelumnya.

“Dugaan sementara, antara korban dan pelaku ini memiliki permasalahan dendam pribadi terkait Pilkades yang lalu. Sehingga terjadilah peristiwa pembunuhan tersebut. Tapi untuk memastikan persoalan apa sebenarnya yang memicu penyerangan yang mengakibatkan satu korban tewas itu akan didalami lagi oleh penyidik,” kata Yusantiyo.  

Keterangan Kapolres itu juga sekaligus membantah kabar yang beredar bahwa korban merupakan korban aksi begal.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban bernama Rasyid Ghandi (34) bersama keluarganya berboncengan sepeda motor dari arah Indralaya menuju Palembang.

Korban bersama istrinya bernama Wulandari (27) dan dua anak mereka, dengan mengendarai motor Yamaha NMax dengan nomor polisi BG 4891 DAM.

Setibanya di lokasi yang berada di Jalan Palembang – Indralaya wilayah Pemulutan, korban dipepet dan dihadang sebuah mobil. Ketika korban menghentikan motornya, turun dua pelaku dari mobil yang tanpa basa basi langsung membacok satu keluarga itu.

Tak menduga mendapat serangan mendadak, Rasyid pun menjadi bulan-bulanan para penyerang dan mengalami luka bacok di bagian kening, leher, perut dan punggung. Rasyid pun terkapar bersimbah darah di semak-semak.

Tak hanya Rasyid, istrinya Wulandari (27) dan kedua anaknya pun tak luput dari aksi brutal para penyerang. Wulandari terkena bacokan di bagian kepala dan tangan. Namun Wulandari masih sempat menyelamatkan diri bersama kedua anaknya.

“Jadi ada dua korban pembacokan, satu orang meninggal dan satu orang lainnya kritis. Untuk dua anak, alhamdulillah selamat tidak mengalami luka-luka,” tutur Yusantiyo.