Polisi Benarkan Ledakan yang Lukai Empat Warga OKU Timur Berasal dari Sisa Amunisi 

Para korban saat menjalani perawatan di RSUD Martapura/Foto:Amizon
Para korban saat menjalani perawatan di RSUD Martapura/Foto:Amizon

Peristiwa  ledakan diduga amunisi di penampungan barang bekas atau rongsokan yang menyebabkan empat korban mengalami luka tembak di Dusun Tebat Sari, Kelurahan Dusun Martapura, Kabupaten OKU Timur. 


Pihak Satreskrim Polres OKU Timur langsung mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi untuk melakukan penyelidikan. 

Kasatreskrim Polres OKU Timur, AKP Hamsal, membenarkan adanya kejadian ledakan di tempat rosokan tersebut.

“Iya benar, sekarang kita masih di lokasi ledakan untuk melakukan penyelidikan,” kata AKP Hamsal singkat.

Hingga berita ini dibuat, belum diketahui identitas keempat korban ataupun amunisi jenis apa yang meledak tersebut.

Diberita sebelumnya, Empat warga OKU Timur menjadi korban ledakan diduga amunisi aktif. Keempat korban terdiri dari tiga pria dan satu wanita, Rabu (4/10), sekitar pukul 16.30 WIB. 

Sementara itu, Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono mengatakan, bahwa ledakan tersebut berasal dari selongsong sisa amunisi yang hendak dijual oleh kedua korban yang belum diketahui identitasnya.

“Ledakan berasal dari selongsong peluru. Kemudian diduga adanya benturan sehingga terjadi ledakan,” kata Kapolres diwawancarai awak media di TKP, Rabu (4/10) sore.

Dari ledakan ini, kata Kapolres, menyebabkan empat orang mengalami luka parah di bagian kaki dan tangan, dua diantaranya adalah orang yang membawa selongsong peluru tersebut.

“Dari mana asal selongsongnya, nanti akan kita lakukan pendalaman kepada kedua warga tersebut. Nanti kita akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti TNI, dari mana asal selongsong pelurunya. Sekarang mereka masih dirawat di RSUD Martapura,” ujarnya.

Terpisah, menurut pihak perawat RSUD Martapura, keempat korban adalah Sukamto (53), warga banu ayu, Bambang (42), Dusun 6 Kecamatan BP Peliung, Agus (30), warga Dusun 6 Kecamatan BP Peliung, OKU Timur,  dan Lismayanti (20), Desa Tebat Sari, Kelurahan Dusun Martapura, OKU Timur. 

Saat ini keempat korban masih menjalani perawatan intensif. Bahkan, diantaranya ada yang harus menjalani operasi.