PMK Mewabah Jelang Idul Adha, Hewan Kurban di Sumsel Bakal Diberi Surat Keterangan Sehat

 Kondisi sapi di Palembang yang didiagnosa terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)
Kondisi sapi di Palembang yang didiagnosa terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin merebak menjelang hari raya Idul Adha 1443 H yang jatuh pada 9 Juli mendatang. Menimbulkan kepanikan masyarakat di sejumlah daerah karena dikhawatirkan akan tertular penyakit lantaran takut mengkonsumsi daging yang terjangkit wabah PMK.


Kondisi ini juga mempengaruhi warga di provinsi Sumatera Selatan, untuk itu pihak Pemprov melalu Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel mengambil langkah untuk mengatisipasi gejolak dan keraguan dari masyarakat terkait mewabahnya penyakit mulut dan kukuh menjelang Idul Adha.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan pihaknya akan melakukan tes kesehatan terhadap hewan kurban. Bahkan pihaknya juga akan melabeli Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) terhadap hewan kurban demi meyakinkan masyarakat ditengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Sebelum hari H (Iduladha) akan kita tes, apabila sehat dan bisa dijual sesuai fatwa MUI maka akan diberikan SKKH, sehingga masyarakat tidak ragu," katanya dalam rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan PMK, Selasa (21/6).

Ruzuan menyebutkan bahwa saat Pemprov Sumsel telah membentuk tim yang bertugas untuk mengecek dan memberikan SKKH kepada sapi-sapi yang disiapkan untuk kurban ataupun kegiatan lainnya.

Sedangkan untuk wilayah yang belum memiliki dokter hewan, diminta berkoordinasi dengan paramedic yang ada. Bahkan jika tidak memungkinkan segera koordinasikan dengan dokter hewan di wilayah terdekat.

"Karena SKKH ini harus dikeluarkan oleh dokter hewan tentu bagi yang belum ada dokter hewan bisa berkoordinasi dengan paramedic yang ada, atau juga dokter hewan di wilayah terdekat," jelasnya.

Sedangkan untuk vaksinasi hewan kurban, Ruzuan mengatakan Sumsel baru akan mendapatkan pada akhir Juli mendatang. Sebab, vaksin saat ini tengah diprioritaskan ke beberapa daerah lain. Untuk konsumsi daging sapi Sumsel sendiri, tercatat hingga 72 ton per hari, yang mana untuk Kota Palembang saja mencapai 10-12 ton per hari.