Meski Pencegahan Telah Dilakukan, Wabah PMK Mulai Merebak di Banyuasin

Ist/Rmolsumsel.id
Ist/Rmolsumsel.id

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kian merebak di Sumsel, lebih tepatnya Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin. Ditemukan, ribuan sapi dan kerbau terjangkit wabah tersebut.


Hal ini diungkapkan Kepala Desa Tanjung Kerang, Sue Pda bahwa merebaknya wabah tersebut sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Parahnya, hampir setiap hari paling tidak tiga sampai lima hewan ternak ditemukan mati akibat PMK.

"Yang jelas ribuan sudah kena, mulai dari Rambutan, yakni Desa Tanjung Kerang, Sabang, Desa Baru, pokoknya semua yang ada kandang sapi kerbau kena semua," ungkap Sue, Kamis (21/7).

Terkait penanganan, Sue mengatakan sudah ada dari pihak dokter hewan yang datang untuk mengobati hewan ternak yang kena. Penanganan yang dilakukan yakni memberikan obat dan vitamin kepada hewan ternak yang bergejala PMK.

Tidak hanya itu, para peternak juga sudah mulai memisahkan hewan ternak yang bergejala dengan yang masih sehat. Bahkan peternak juga memberikan obat-obat herbal tradisional kepada hewan ternak.

"Sudah ada dokter hewan yang datang, namun hanya memberikan obat dan vitamin. Kalau dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel belum ada," ujarnya.

Oleh sebab itu, Sue meminta kepada Pemprov Sumsel agar cepat membantu menangani wabah PMK yang menyerang hewan ternak di Kecamatan Rambutan. 

"Takutnya kalau tidak segera ditangani, bisa-bisa habis sapi dan kerbau kita ini. Karena wabah ini tidak bisa ditahan-tahan, jika perlu jangan hanya obat atau vitamin, tapi juga langsung berikan vaksin hewan yang masih sehat" pungkasnya.