Belum sepekan pernyataan tegas Pj Wali Kota Palembang Ucok Abdul Rauf Damenta yang meminta jajarannya bersikap netral di Pilkada, Camat Sako Rakhman Hidayat Pane langsung berulah.
- Debat Pilkada Palembang, Baharudin Ingin Bangun Layanan Berbasis Elektronik Hingga Bangun Water Fun City di Pesisir Sungai Musi
- KPU Palembang Tetapkan Tiga Zona Kampanye Pilkada
- Dulur Mgs Syaiful Padli Deklarasikan Dukungan Menuju Palembang 1
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Rakhman yang sebelumnya menjabat sebagai Camat IB I, secara terang-terangan mengajak ketua RT dan RW se-Kecamatan Sako untuk mendukung Ratu Dewa.
Ajakan tersebut disampaikan oleh Rakhman melalui grup WhatsApp RT dan RW se-Kecamatan Sako pada 7 Agustus 2024. Dalam pesannya, Rakhman mengirimkan video kampanye Ratu Dewa dengan caption "Palembang beRDaya, Palembang beRDjaja,".
Tindakan ini jelas bertentangan dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang netralitas ASN dalam pemilu, yang menyatakan setiap ASN harus patuh pada asas netralitas dan tidak memihak kepada kepentingan politik tertentu.
Padahal, Pj Wali Kota Palembang dalam sebuah kesempatan, kepada awak media pada Selasa (13/8) lalu telah menegaskan bahwa dirinya telah menginstruksikan jajaran untuk bersikap netral.
"Saya sudah tegaskan berkali-kali setiap apel dan ada kegiatan ASN saya sampaikan ASN baik PNS atau PPPK harus netral. Tidak boleh memihak salah satu calon yang ikut kompetisi, karena jika kedapatan sanksi bisa sampai diberhentikan," tegasnya.
Lantas, bagaimana dengan apa yang dilakukan oleh Camat Sako tersebut? Pengamat politik Bagindo Togar menilai bahwa Camat Sako itu terjebak dalam situasi politik, yang mengasumsikan dirinya berharap mendapat posisi ataupun jabatan lebih baik jika Ratu Dewa terpilih kelak.
Namun, hal itu menurut Bagindo sebetulnya tidak pantas dilakukan oleh seorang abdi negara, yang seharusnya paham dan bernaung di bawah undang-undang.
"Camat sako tidak mampu menghindarkan diri dari politisasi, dia mungkin punya obsesi untuk dapat posisi yang lebih baik jika ratu dewa terpilih. makanya dia jadi salah satu yang mengorbankan diri," kata Bagindo.
Apa yang ditunjukkan oleh Camat Sako Rakhman Pane itu juga dinilainya sebagai tindakan yang konyol dan menunjukkan kualitas dan pemahaman yang minim oleh seorang ASN. "Saya yakin bukan hanya Camat Sako yang mengendorse Ratu Dewa, tapi beberapa ASN lain. Tapi ini konyol dan menunjukkan kualitas pemahaman tentang keberadaan ASN. Kasihan sebetulnya mereka ini," tegas Bagindo.
- Ratu Dewa Terima Pesan dari Mantan Pj Wali Kota: Lanjutkan Program Pro Rakyat
- Polemik Perubahan Nama di Makam Sabo Kingking, Begini Langkah Pemkot Palembang
- Pj Wali Kota Palembang Kunjungi Cagar Budaya, Dorong Pengembangan Wisata Sejarah