Pemerintah, Komisi Pemilihan Umum, dan Dewan Perwakilan Rakyat sudah memutuskan jadwal pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024. Ibaratnya, genderang perang sudah ditabuh.
- Konsolidasi Golkar Berjalan Baik, Wasekjen: Yang Bilang Sepi Tentu Sedang Tertidur
- Menko Airlangga: Pemerintah Dorong Tumbuhnya Inkubasi Bisnis dengan Ekosistem Digital
- PPKM Diperpanjang Hingga 17 Januari, Tinggal 11 Daerah Berstatus Level Tiga
Baca Juga
Mempersiapkan diri menghadapi pemilu, DPP Partai Golkar menggelar konsolidasi pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar di Hotel Tentrem, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (30/1).
Konsolidasi dipimpin langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Seluruh Ketua DPD I partai beringin hadir dalam konsolidasi untuk pemenangan Pemilu 2024 ini.
“Hari ini, dikumpulkan seluruh ketua DPD tingkat provinsi, pemilu kurang tiga tahun lagi, seluruh instrument Golkar harus siap untuk memenangkan Pemilu 2024,” tutur Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengaku, selain menyiapkan seluruh kader dari tingkat pusat sampai daerah, konsolidasi ini juga menyelaraskan arah tujuan seluruh ormas dan jaringan yang ada di partai beringin.
Selain itu, salah satu keputusan dalam konsolidasi DPD Tingkat I Golkar ini adalah pembentukan jaringan akar rumput berbasis tempat pemungutan suara (TPS).
“Kita akan mengawal Pemilu 2024 hingga ke tingkat TPS, jaringan akar rumput ini diperlukan sebagai penjaga kemenangan Golkar,” tegas Airlangga.
Konsolidasi seluruh DPD I Golkar juga menyepakati agar seluruh kader yang mendapat amanah publik segera mengimplementasikan program-program untuk kepentingan rakyat. Sebab, cara ini yang dinilai Golkar bisa menarik simpati masyarakat kepada Golkar. Salah satunya menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat, termasuk minyak goreng.
“DPD Golkar harus memiliki peran untuk mencegah kenaikan harga kebutuhan pokok, jangan sampai rakyat kesulitan mendapat kebutuhan pokok harian mereka,” ujarnya.
Bahkan, Golkar mendorong agar seluruh kader ikut membantu pemerintah untuk mengantisipasi puncak gelombang Covid-19 varian omicron.
"Indonesia diprediksi bakal menuju puncak penularan Covid-19 varian omicron, kader Golkar harus menjadi yang terdepan untuk bisa mengurangi dampaknya di masyarakat,” tegas Airlangga.
- Hasan Nasbi Mundur, Komunikasi Pemerintah Harus jadi Perhatian Serius
- Golkar Balik Kanan Dukung Airin-Ade Sumardi
- Pengamat: Jika Kepemimpinan Golkar Direbut Penguasa, Demokrasi Indonesia dalam Bahaya