Bupati Musi Banyuasin (Muba) M Toha,memimpin langsung Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Kebakaran Hutan, Kebun, dan Lahan (Karhutbunlah) di Lapangan Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Selasa (10/6/2025).
- Bupati Muba Sembelih Sapi Kurban Presiden Prabowo
- Bupati Muba Kurban 22 Ekor Sapi dan 10 Ekor Kambing
- Bupati Muba Lantik 2.838 PPPK dan 151 CPNS, Dorong ASN Profesional dan Anti Korupsi
Baca Juga
Apel ini menandai komitmen kuat seluruh pihak dalam menghadapi musim kemarau 2025 dan menekan potensi bencana asap.
Turut hadir dalam apel tersebut Wakil Bupati Muba Rohman, Ketua DPRD Muba Afitni Junaidi Gumai, Dandim 0401/Muba Letkol Inf. Erry Dwianto, Kapolres Muba AKBP God Parlasro Sinaga, Kajari Aka Kurniawan, Ketua PN Sekayu Silvi Ariani, Kepala Satpol PP Erdian Syahri, Kadishub Musni Wijaya, dan Danramil Sekayu Kapt. Inf. Deni Purba.
Dalam sambutannya, Bupati Toha mengingatkan seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu menanggulangi Karhutbunlah, mengingat tahun 2024 lalu Muba mencatatkan 4.036 hektar lahan terbakar, menyumbang 26% dari total luas Karhutbunlah di Sumsel.
“Gambaran tahun lalu menjadi peringatan serius bagi kita. Semua pihak pemerintah daerah, TNI-Polri, perusahaan, dan masyarakat harus bahu membahu. Jangan sampai terulang,” tegas Toha.
Untuk itu, ia menyampaikan tujuh arahan strategis yang harus menjadi perhatian seluruh pihak. Di antaranya adalah pentingnya sinkronisasi antara Satgas Karhutbunlah provinsi dan kabupaten agar penanganan lebih terpadu, mengingat asap dapat menyebar hingga ke kabupaten tetangga bahkan lintas provinsi seperti Jambi.
Seluruh pemangku kepentingan dari tingkat provinsi hingga kecamatan juga diminta aktif terlibat dengan pembagian tugas yang jelas agar tidak tumpang tindih.
Bupati menekankan perlunya penegakan sanksi tegas terhadap pelaku pembakaran, termasuk petani yang masih membuka lahan dengan cara membakar pascapanen.
Ia juga meminta agar alat produksi pertanian yang sudah ada di kelompok tani dimanfaatkan secara optimal, termasuk untuk membantu pemadaman dini sebelum api meluas. Perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri diminta memperkuat sarana dan personel regu pemadam kebakaran di wilayah kerja masing-masing.
Posko-posko kebakaran, baik milik perusahaan maupun kelompok masyarakat seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Kelompok Tani Peduli Api, juga harus segera diaktifkan. Selain itu, Dana Desa diminta dimanfaatkan untuk mendukung pengendalian Karhutbunlah, termasuk pengadaan alat dan operasional lapangan. Program “Satu Desa Satu Pompa” juga dirancang sebagai bentuk kesiapsiagaan di tingkat desa.
“Karhutbunlah bukan ancaman lokal saja, tapi punya dampak global. Semua elemen harus serius, kompak, dan cepat dalam bertindak. Kita targetkan angka kebakaran turun drastis, bahkan kalau bisa, nol kejadian di 2025,” ujarnya.
- Si Cublang Resmi Jadi Maskot Porprov XV dan Peparprov V Sumsel 2025 di Muba
- Pemkab Muba Salurkan Bantuan Korban Banjir di Bayung Lencir
- Banjir Bayung Lencir Terkendali, BPBD Muba: Warga Sudah Kembali dan Situasi Aman