- Komnas HAM Bakal Periksa Handphone Irjen Sambo dan Brigadir J
- PKS Desak Pemerintah Penuhi Pasokan Kebutuhan Solar untuk Nelayan
- Jalan Rusak, Ketua DPRD Sumsel Sebut Pengawasan Kendaraan ODOL Tak Maksimal
Baca Juga
Karena itu Girindra meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memberi perhatian khusus pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, terutama di Solo di mana di mana putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka jadi kandidat.
Menurut dia, perhatian khusus perlu diberikan, karena juga sangat berpeluang Pilkada Solo nantinya hanya diikuti satu pasangan calon. Sejumlah parpol besar diketahui telah menyatakan siap mendukung Gibran.
Partai-partai yang berniat mendukung itu antara lain Partai Golkar, Demokrat, dan Gerindra. Sementara PDIP, rencananya baru akan mengumumkan nama yang akan diusung dalam waktu dekat.
"Saya kira di sinilah profesionalisme pengawas itu sangat diuji. Bayangkan, yang maju anak presiden. Pengusungnya, kemungkinan partai-partai besar. Ditambah lagi Solo juga merupakan basisnya PDIP, yang saya kira bakal menjadi partai utama pengusung Gibran," ujar Girindra seperti dilansir dari JPNN.com, Senin (17/2/2020).
Menurut pria yang karib disapa Giging ini, secara teori memang tidak ada alasan yang memungkinkan Gibran kalah nantinya. Apalagi jika pada akhirmya hanya melawan kotak kosong.
"Kalau kalah sih peluangnya kecil, tetapi jika saat melawan kotak kosong, ada sejumlah orang, atau katakanlah 25 persen saja memilih kotak kosong, itu mungkin sangat tidak baik bagi pencitraan partai-partai yang mendukung, termasuk bagi presiden," ujarnya.
Menurut Giging, di sinilah peluang kecurangan kemungkinan terjadi. Karena itu, seluruh pengawas pemilu perlu bekerja keras, memastikan pelaksanaan pilkada berjalan secara profesional.
"Apalagi di pemilu lalu kan itu penolakan terhadap hasil pilpres cukup menyita waktu. Tentu itu pelajaran berharga bagi penyelenggara dan pengawas untuk benar-benar tampil profesional," katanya Giging. [ida]
- Bubarkan Relawan, Noel: Ganjar Miskin Gagasan
- Usut Kasus Firli, Polisi sudah Periksa 104 Saksi dan 11 Ahli
- Seluruh Elemen Masyarakat di Sumsel Diminta Awasi Pemilu 2024