Penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) tanpa diskriminasi adalah fondasi utama membangun bangsa yang adil dan beradab. Prinsip ini harus diterapkan tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, agama, atau identitas lainnya.
- Buku 'Reunifikasi Korea: Game Theory' Referensi Penting Perdamaian di Semenanjung Korea
- HUT JMSI ke-5 di Banjarmasin, Usung Program Literasi "JMSI Goes To School"
- Ketum JMSI Pimpin Delegasi Wartawan Indonesia Kunjungi Maroko
Baca Juga
Demikian antara lain disampikan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai saat menerima audiensi Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di kantor Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Kamis (28/11).
"Penghormatan terhadap HAM adalah pilar penting yang memperkuat persatuan bangsa. Semua pihak, tanpa kecuali, memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa hak setiap individu dihormati dan dilindungi," kata Menteri Pigai.
Dalam diskusi bersama JMSI, Pigai menggarisbawahi peran media dalam membangun kesadaran publik mengenai pentingnya menghormati hak-hak setiap individu.
Media, menurutnya dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan pesan-pesan yang memperkuat solidaritas nasional.
"Media siber memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Saya berharap JMSI terus memainkan peran positifnya dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan menyuarakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah Pigai.
Sementara itu, Ketua Umum JMSI Teguh Santosa mendukung penuh upaya pemerintah dalam memperkuat penghormatan terhadap HAM.
"JMSI percaya bahwa media memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat terkait pentingnya HAM," kata Teguh yang juga dosen HI di UIN Syarif Hidayatullah ini.
- Teror Kepala Babi ke Tempo, Natalius Pigai: Aparat Harus Usut Tuntas!
- Buku 'Reunifikasi Korea: Game Theory' Referensi Penting Perdamaian di Semenanjung Korea
- HUT JMSI ke-5 di Banjarmasin, Usung Program Literasi "JMSI Goes To School"