Peziarah Sepi, Pedagang Kembang di TPU Lubuklinggau Raup Untung di Hari Kedua Lebaran Idul Fitri

Pedagang kembang di TPU belakang Taman Makan Pahlawan di Kota Lubuklinggau meski sepi peziarah di lebaran kedua , namun omset mereka bertambah. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)
Pedagang kembang di TPU belakang Taman Makan Pahlawan di Kota Lubuklinggau meski sepi peziarah di lebaran kedua , namun omset mereka bertambah. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)

Tradisi ziarah kubur di hari lebaran Idul Fitri di TPU belakang Taman Makam Pahlawan, Kelurahan Tapak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan sepi.


Tradisi ziarah kubur di hari lebaran Idul Fitri di TPU belakang Taman Makam Pahlawan, Kelurahan Tapak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan sepi

Hal itu diungkapkan Amir, selaku juru kunci yang juga sekaligus penjual kembang di TPU tersebut. Dikatakannya, lebaran hari pertama kemarin sepi karena hujan. Sama halnya juga dengan hari kedua pada Kamis, 11 April 2024 pagi.

"Hari pertama sepi sebab hujan dari pagi sampai ke sore. Pengunjung yang ziarah sekitar 200 an," kata Amir kepada RMOL Sumsel.

"Hari kedua ini juga sampai jam 10 pagi ini masih sepi," ujarnya.

Meski begitu, Amir mengungkapkan, kalau di hari raya Idul Fitri sepi, biasanya di hari raya Idul Adha ramai. Itu menurutnya berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. 

"Menyambut puasa kemarin ramai. Hari terakhir puasa sepi, semestinya ramai. Lalu di Idul Fitri biasanya warga habis sholat Idul Fitri ramai langsung kesini, ini tidak ada karena hujan," jelasnya. 

Meski sepi peziarah, Amir mengaku, justru penjualan kembangnya laris manis. Dalam sehari di hari pertama Idul Fitri, dia bisa menjual 300 kembang plus gratis botol berisi air. "Kalau ramainya bisa 1.000 lebih kembang terjual," bebernya.

"Kalau hari biasanya hanya 10 kembang yang terjual. Kalau ranai pas Idul Fitri hari pertama,harusnya 1.000 kembang," timpalnya.

Lebih lanjut, laris manisnya kembang yang dia jual meski peziarah yang datang sedikit, namun mereka membeli dalam jumlah banyak. Seperti dalam satu keluarga semisal berjumlah 6 orang, itu mereka membeli semua. 

"Alhamdulillah kalau kembang banyak yang beli meski peziarah sepi. Omset sekitar 300 an ribu," pungkasnya.