Perkembangan Terkini Korban Erupsi Gunung Semeru, 22 Meninggal Dunia, 22 Hilang, 56 Luka-luka

Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Jembatan Gladak Perak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12). (Instagram/bnpb_indonesia/rmolsumsel.id)
Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Jembatan Gladak Perak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12). (Instagram/bnpb_indonesia/rmolsumsel.id)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Hingga Senin (6/12) pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56, hilang 22 dan meninggal dunia 22.


Sementara jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga yang mengungsi 2.004 orang. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, Posko masih melakukan pendataan dan validasi laporan yang masuk.

Adapun rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo dan 8 orang di Kecamatan Candipuro.

Untuk warga yang mengungsi saat ini tersebar di 19 titik pengungsian di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian. Jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563 dan Pronojiwo 305.

Selain dampak korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, pendidikan maupun sarana dan prasarana. Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material dari data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit.