Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat sebagai salah satu proyek strategis untuk meningkatkan konektivitas logistik dan pertumbuhan ekonomi daerah.
- Warga Desa Sungsang Tolak Tandatangani Persetujuan Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat
- Pj Gubernur Agus Fatoni Dukung Pembangunan Pelabuhan Laut Dalam untuk Percepatan Ekspor Impor
- KEK TAA Dihapus dari Daftar Proyek Strategis Nasional, DPRD Sumsel Segera Datangi Kementrian
Baca Juga
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menyatakan bahwa proses percepatan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk kawasan pelabuhan telah selesai. Saat ini, pemerintah tengah memfinalisasi mekanisme pembangunan proyek yang dinilai sangat penting untuk mendukung aktivitas ekspor-impor di wilayah tersebut.
“Kawasan pelabuhan menjadi prioritas utama kami. Proses percepatan HPL sudah rampung, dan saat ini tinggal menetapkan model pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan,” kata Elen dalam Rapat Evaluasi Transportasi Nataru dan Persiapan Angkutan Lebaran 2025.
Pelabuhan Tanjung Carat diproyeksikan menjadi pelabuhan utama di Sumsel yang akan mengintegrasikan aktivitas perdagangan internasional dan mendukung sektor industri. Keberadaan pelabuhan ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Sumsel pada pelabuhan di luar provinsi serta menekan biaya logistik.
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) RI, Suntana, menyampaikan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat. Menurutnya, pelabuhan ini akan menjadi salah satu kunci penguatan jaringan logistik di wilayah Sumatera dan mendukung peningkatan investasi.
“Kami akan memastikan percepatan pembangunan pelabuhan ini berjalan sesuai rencana. Pelabuhan Tanjung Carat akan menjadi hub strategis untuk mempercepat distribusi barang dan memperkuat daya saing ekonomi Sumatera Selatan,” ujar Suntana.
Selain pelabuhan, Pemprov Sumsel juga fokus pada pengembangan infrastruktur pendukung, seperti akses jalan dan konektivitas kawasan industri, untuk memastikan pelabuhan dapat beroperasi secara optimal setelah selesai dibangun.
- KPK Amankan Barbuk Rp2,6 Miliar di Kasus Suap Pemkab OKU
- Polda Sumsel Pantau Jalur Mudik, Exit Tol Banyuasin Jadi Fokus Pengamanan
- Jelang Idulfitri, Gubernur Sumsel Imbau Warga Tak Panic Buying