Rencana pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) diprediksi mundur hingga September 2025 menyusul meredanya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
- Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Netral dalam Perang Dagang AS-China
- Xi Jinping Peringatkan Dampak Perang Dagang Global
Baca Juga
CME FedWatch Tool sebelumnya memproyeksikan bunga The Fed akan dipangkas sebesar 60 persen pada Juli 2025. Namun angka ini turun menjadi 6 persen di pekan ini.
Namun, keputusan Washington dan Beijing menurunkan tarif selama 90 hari menjadi katalis penting yang meredakan tekanan terhadap bank sentral.
Kini, peluang pemangkasan suku bunga pada September melonjak tajam hingga 79,5 persen, menandai pergeseran signifikan ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter AS.
Hal ini seiring pemangkasan tarif balasan AS terhadap produk China dari sebelumnya 145 persen menjadi 30 persen. China juga melakukan hal serupa dengan menurunkan tarif barang AS dari 125 persen menjadi hanya 10 persen.
Ketua The Fed, Jerome Powell dalam pernyataan terbarunya menegaskan tidak akan gegabah mengambil langkah pelonggaran kebijakan suku bunga. Ia masih akan memantau dampak lanjutan dari kesepakatan dagang terhadap perekonomian domestik.
“Bank sentral akan tetap bersabar dan bertindak berdasarkan data,” ujarnya dikutip Selasa, 13 Mei 2025.
- Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Netral dalam Perang Dagang AS-China
- Xi Jinping Peringatkan Dampak Perang Dagang Global
- Emas Dunia Loyo Usai The Fed Tahan Suku Bunga