Penutup dinding Tanjak di Gedung Taman Olahraga Megang (TOM) Lubuklinggau rusak dan lepas diterjang angin puting beliung.
- Ketua TP PKK Muba Semangati Warga yang Sedang Isoman
- Pengelola Tol Diminta Siapkan Helikopter Evakuasi
- Puluhan Nakes Non PNS OKU Ngadu ke Bupati dan DPRD, Ini Sebabnya
Baca Juga
Kerusakan tersebut akibat adanya angin kencang yang terjadi pada dua minggu yang lalu. Kerusakan pada penutup dinding tanjak yang di klaim sebagai terbesar didunia tersebut diketahui serta baru viral di media sosial sejak Kamis, 23 November malam.
Sehingga dengan viralnya kerusakan tersebut banyak mendapat ragam komentar dari warganet di Lubuklinggau. Nah, terkait dengan hal tersebut pihak Bidang Cipta Karya Dinas PU Lubuklinggau memberikan penjelasan.
"Jadi kejadian Tanjak TOM Megang itu, itu kejadiamnya tanggal 5 November 2023. Kejadiannya kurang lebih 17.35 WIB. Tanggal 5 November itu kita ada puting beliung," kata Kabid Cipta Karya Dinas PU Lubuklinggau, Taufik pada Jumat, 24 November 2023.
Meski begitu menurutnya, terjangan angin puting beliung tersebut tidak sampai merusaj struktur Tanjak TOM. Dimana tambahnya, Tanjak TOM tersebut terdiri dari dua kompomen meliputi struktur dan arsitektur.
"Jadi kalau strukturnya, seluruh pipa-pipa yang semuanya aman. Jadi kota itu di ACP (aluminium composite panel), pelapis arsitekturnya itu terdorong oleh angin ekstrim," ujarnya.
Sementara itu kata Taufik, pada struktur Tanjak itu sudah kokoh. Karena struktur Tanjak dibuat bolong-bolong sehingga dapat kokoh ketika ada tekanan angin.
"Memang tanjak yang bawah itu untuk dalam keadaan angin yang biasa dan kita sidah bisa kita perhitungan kuat. Maka bisa menahan angin. Tapi saat itu tanggal 5 memang Linggau lagi ada angin ekstrim," bebernya.
Taufik mengaku, pihaknya mendapat laporan adanya kerusakan akibat angin ekstrim pada 5 November, sekitar pukul 18.00 WIB. Mendapat laporan dari UPT pelaksana GOR.
"Besoknya langsung kita ke lapangan, langsung kita cek kondisi selama dua hari dan tanggal 8 November langsung kita perbaiki semua seluruh besi kita perkuat lagi, breket-brekey kita tambah lagi," jelasnya.
Namun permasalahannya kata Taufik, ACP yang rusak harus dicari sesuai dengan semula. Sehingga ACP tersebut menurutnya harus memesan di Jakarta lebih dulu.
"Jadi kira cari stok yang warnanya masih sama dengan warna yang ciptaan ACP yang saat itu. Jadi proses sekarang kita menunggu ACP datang dari Jakarta sekarang," terang Taufik.
Pihaknya berusaha secepatnya untuk mendatangkan ACP tersebut. Dan diakuinya hingga dengan saat ini sudah berjalan seminggu lebih proses pemesanan."Jadi menunggu," ujarnya.
Selain itu untuk mengantisipasi agar Tanjak TOM Megang kedepannya tidak terdampak angin kencang, pihaknya akan melakukan mitigasi.
"Kita buat lubang-lubang untuk mengurangi tekanan angin yang ekstrim. Sabuk akan kita kasih lubang-lubang untuk mengurangi tekanan angin," pungkasnya.
- Polisi Tangkap Empat Pengedar Ekstasi di Lubuklinggau, Dua Pelaku Masih di Bawah Umur
- Keponakan Jadi Dalang Pencurian 100 Gram Emas Milik IRT di Lubuklinggau, Kasus Berujung Restorative Justice
- Pria Penyandang Disabilitas Rudapaksa Anak 11 Tahun di Lubuklinggau, Begini Modusnya