Penuhi Panggilan TGIPF Kanjuruhan, Ini yang Disampaikan Ketua Umum PSSI

PSSI penuhi panggilan TGIPF di Kantor Kemenko Polhukam/Foto:PSSI
PSSI penuhi panggilan TGIPF di Kantor Kemenko Polhukam/Foto:PSSI

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan hadir memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Selasa (11/10).


Hadir di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam)  Ketum PSSI didampingi oleh Waketum Iwan Budianto, Ketua Komdis Erwin Tobing, anggota Exco Ahmad Riyadh, Sonhadji, Sekjen Yunus Nusi dan lain-lain. 

Pertemuan ini dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud Md yang sekaligus sebagai Ketua TGIPF. Dilansir dari laman PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan PSSI mendukung penuh TGIF untuk menuntaskan insiden Stadion Kanjuruhan yang terjadi pekan lalu. 

"Alhamdulillah kami dapat hadir disini untuk memenuhi undangan dari Pak Menko Polhukam sekaligus ketua TGIF (Mahfud Md). Kami memberikan penjelasan secara detail dan berdiskusi kepada TGIF," kata Iriawan.

"PSSI mendukung penuh TGIF untuk bekerja menuntaskan insiden Stadion Kanjuruhan. Kami juga telah bertemu dan berkoordinasi dengan delegasi FIFA yang sudah datang ke Jakarta mengenai tata kelola sepak bola termasuk pendampingan kepada PSSI," tambahnya.

Sementara itu anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh mengatakan, pembahasan antara PSSI dan TGIPF berjalan baik.

"Banyak masukan-masukan untuk kami, konfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI dari perencanaan pertandingan sampai terjadinya Tragedi Kanjuruhan," kata Ahmad Riyadh.

"Lalu ada masukan banyak untuk ke depannya, nanti akan ada 5 rumusan untuk perbaikan ke depannya yang akan dikoordinasikan oleh tim kepolisian dan FIFA," jelasnya.

Menurutnya pembahasan PSSI dengan TGIPF lebih banyak membahas teknis penyelenggaraan pertandingan dengan aman. Tragedi Kanjuruhan diharapkan menjadi peristiwa terakhir yang memakan korban jiwa dalam sepakbola Indonesia.

Hal ini sesuai dengan perintah Presiden RI, Joko Widodo yang meminta dilakukannya evaluasi menyeluruh. Sepak bola Indonesia harus bisa dilaksanakan dengan menjamin keselamatan penonton.

"Ada dari legalitas, sampai laporan matchcom diserahkan ke tim untuk dievaluasi apa yang kurang dan dibenahi. Kami memerlukan masukan, perlu usulan dari seluruh lapisan masyarakat. Tokoh-tokoh sudah berkumpul semua dan kami berharap ke depannya bisa lebih baik," ucapnya.