Jokowi Pede Inflasi Tahun 2022 Terjaga, Ekonom Ramal Bisa Capai 6 Persen

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira/ist
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira/ist

Inflasi Indonesia tahun 2022 yang diyakini pemerintah bakal terjaga di bawah 6 persen dinilai terlalu pede.


Pasalnya, Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira menilai, sikap percaya diri (pede) tidak menghitung kerawanan situasi dan kondisi saat ini.

"(Kami) prediksi (angka inflasi tahun 2022) 5,9 sampai dengan 6,1 persen year on year," ujar Bhima saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/10).

Sebagai contoh situasi dan kondisi yang mengancam, disebutkan Bhima, adalah sektor pertanian yang dipengaruhi perubahan iklim dan berkaitan dengan sektor pangan.

"Berikutnya ketidakpastian cuaca menimbulkan gejolak harga pangan terutama diperkotaan. Kita ambil contoh musim hujan, banjir bisa ganggu kelancaran distribusi pangan," urai Bhima.

"Ditingkat pusat perlu pastikan alokasi subsidi pupuk, ditingkat daerah koordinasi untuk perlancar arus barang pangan," sambungnya.

Akan tetapi, Bhima menegaskan bahwa prediksi yang disampaikannya masih bergantung pada perkembangan ekonomi di dalam negeri dan dunia yang kini masih dalam situasi tak menentu.

"Kita masih perhatikan di Kuartal IV-2022 variabel kurs, harga komoditas dan sisi permintaan terutama jelang natal tahun baru," demikian Bhima.