Pemerintah Kota Pagar Alam meresmikan Rumah Produksi Kopi Ringkeh yang berlokasi di Desa Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Rabu (21/8).
- Datangi RSUD Martapura, Wakil Ketua DPRD Sumsel Soroti Staf Rangkap Jabatan hingga Honorer Jabat Kasi Yanmed
- Beri Rasa Aman Pemudik, Tim Beruang Satreskrim Polres Muratara Gelar Patroli Rutin di Jalinsum
- Gardu Induk di Empat Lawang Beroperasi Januari 2024
Baca Juga
Program ini merupakan inisiatif dari PT Pusri sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Vice President LH PT Pusri, KM Yusuf Riza, mengungkapkan bahwa program ini mengusung konsep Creating Shared Value (CSV), yang bertujuan memberikan manfaat baik untuk perusahaan maupun masyarakat. "Bantuan ini untuk pemberdayaan masyarakat, untuk meningkatkan usaha pelaku UMKM," ujarnya.
Dawam SH, Asisten II Sekretaris Daerah Kota Pagaralam, menyambut baik program ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta untuk mendukung perekonomian masyarakat, terutama di sektor usaha kecil dan menengah.
"Kolaborasi ini sangat diharapkan pemerintah kota Pagaralam karena telah mendukung perekonomian usaha kecil menengah," katanya.
Rumah Produksi Kopi Ringkeh memiliki target untuk menghasilkan 1 ton bubuk kopi pada tahun pertama operasinya. Namun, saat ini kapasitas produksi masih terbatas, yakni mengolah 15 kg biji kopi per hari yang menghasilkan sekitar 10 kg bubuk kopi.
Aidil Fikri, salah satu tim yang mendampingi Rumah Produksi Kopi Ringkeh, menyatakan bahwa kapasitas produksi akan ditingkatkan setelah izin operasional sepenuhnya diperoleh.
"Biji kopi yang kami olah berasal dari panen masyarakat sekitar, terutama dari hutan adat yang mereka kelola. Saat ini, fokus kami adalah memproduksi bubuk kopi robusta yang memiliki cita rasa khas dan sudah dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia," jelas Aidil Fikri.
Dengan adanya Rumah Produksi Kopi Ringkeh, diharapkan Pagaralam tidak hanya menjadi pusat produksi kopi berkualitas, tetapi juga berkembang menjadi destinasi wisata menarik, yang mampu memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian lokal.
- 24 Tahun Menjadi Daerah Otonom, Pagar Alam Terus Melaju Membangun
- Skema Penanggulangan Karhutla Pagar Alam Dimatangkan, Dua Kecamatan Ini Jadi Prioritas
- Dua Tahun Buron, Pelaku Pembacokan di Pagar Alam Ditangkap saat Nongkrong di Kedai Kebun Teh