Pengurus KONI Pagaralam Harus Diganti, Ngapo ?

Kecewan dengan pengurus, 14 cabang olahraga (Cabor) Pagaralam minta komite olahraga nasional (Koni) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ganti pengurus koni Kota Pagaralam. Hal ini ungkapkan juru bicara pengurus Koni Pagaralam Hendro saat jumpa pers kepada awak media, Kamis (20/08/2020).


Pantauan Rmolsumsel.id dilapangan salah satu Cabor yang minta Koni Provinsi Sumsel ganti pengurus Koni Pagaralam antara lain Perserosi, Persani, PBVSI, Percasi, Taekwondo dan beberapa Cabor lainya.

Juru bicara pengurus Koni Pagaralam Hendro mengatakan, pihanya inggin menindak lanjuti surat yang di kirim ke Koni Provinsi Sumsel agar surat keputusan (SK) penetapan ketua umum dan pengurus koni Pagaralam periode 2018-2022 di cabut dan menunjuk tim karateker koni untuk melaksanakan Muscab luar biasa dalam tempo yang sesingkat singkatnya, Karena belum ada keputusan dari Koni provinsi Sumsel atas surat pernyataan bersama dari cabang olahraga Pagaralam.

"Kami 14 cabor ini kecewa kepada pengurus Koni Pagaralam, karena tidak pernah melaksanakan rapat kerja dan rapat anggota, tidak dilaksanakan pelantikan pengurus koni, kesibukan ketua umum diluar tangung jawab sebagai ketua Koni,  resufle ketua harian dan pengurus koni lainya tidak pernah berkoordinasi dengan pengurus Cabor," kata dia.

Lanjut Hendro, Beberapa bulan lalu pihaknya mengadakan pertemuan pada 29 juni 2020 lalu, disana mengeluarkan keluh kesah dari pengurus koni.

"Intinya bahwa kami 14 Cabor minta pergantian pengurus Koni Pagaralam, dikarenakan ketidak nyamanan kami, pada saat itu sudah di layangkan surat ke Koni Provinsi Sumsel, namun sampai saat ini kami belum mendapat kepastian dari surat tersebut," Kata dia.

Dikatakan Hendro, Karena sebentar lagi akan mengadakan Porprov maka perlu dibentuknya koni yang baru, sehinga cabor Pagaralam ini bisa beraktipitas.

"Kami berharap Koni Provinsi Sumsel bisa mengambil keputusan tentang surat yang dikirim. jadi kami tetap bertekat bahwa inggin menganti pengurusan koni Pagaralam, apapun sangsinya, kalaupun dibekukan kami siap, ini semua demi kemajuan olahraga di Pagaralam," tegasnya.

Sementara itu Pengurus Cabor Pagaralam Toni menambahkan, Dalam acara porprov tahun 2019 lalu yang dilaksanakan di Kota Prabumulih, penempatan atlit tidak memadai dan konsumsi tidak layak.

"Atlet kita yang ikut acara Porprov tahun 2019 di Kota Prabumulih penempatanya tidak layak memadai, makan nya saja cuma dikasih ikan asin, serta tidak kesesuaian uang saku antara atlit dan pelatih/official sebesar Rp 500,000," tutupnya.