Pemprov Sumsel Bakal Kurangi Belanja Mobdin

Karo Perekonomian Setda Sumsel, Afrian Joni. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)
Karo Perekonomian Setda Sumsel, Afrian Joni. (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel berencana untuk mengurangi belanja daerah untuk pembelian mobil dinas (Mobdin). Hal ini terungkap dalam Pengukuhan Ketua dan Anggota Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah (Asperda) Sumsel, di Rid's Hotel Palembang, Sabtu (22/1).


Karo Perekonomian Setda Sumsel, Afrian Joni mengatakan rental mobil di Sumsel dalam aktivitas ekonomi telah mice dan menjadikan laju investasi daerah terbantu.

"Ada empat sektor yang memperkuat laju pertumbuhan ekonomi daerah, pertama pertambangan dalam arti luas, kedua perkebunan, ketiga pertanian, keempat perdagangan dan pariwisata. Nah, rental mobil sendiri masuk di posisi keempat," katanya.

Melihat hal ini, maka Asperda dapat memanfaatkan peluang tersebut bagi anggota, seperti misalnya melakukan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintahan, BUMD dan perusahaan swasta lainnya dalam hal sewa kendaraan. Menurutnya, anggaran daerah melalui kuota kredit usaha bagi UMKM juga harusnya dapat menjadi kesempatan dalam pengembangan usaha rental mobil ini

"Ditahun 2021 ada sebanyak Rp7 triliyun platform kredit yang diberikan kepada umkm dan semuanya terealisasi. ini menjadi potensi bagi pengusaha Asperda," lanjutnya. 

Dia juga menambahkan, saat ini Pemprov Sumsel berencana untuk mengurangi belanja daerah untuk mobil dinas. Karena itu, kedepan memungkinkan akan ada kerjasama Pemprov Sumsel dengan Asperda untuk merealisasikan hal ini. Rencana ini nantinya akan dibawa ke dalam rapat TPAD. "Kita harus mengurangi belanja mobil dinas, kenapa kita tidak keluarkan biaya sewa. Perusahaan swasta sudah melakukan hal itu, dan untuk mengurangi biaya perawatan sebagai aset tetap. Bila ini dilakukan akan meringankan beban," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Asperda Sumsel, Feri Adrian Wardana menyambut baik saran yang disampaikan oleh Karo Perekonomian Sumsel tersebut, mengingat usia organisasi yang dia nahkodai masih terhitung hari.

"Karena ini baru terbentuk di Sumsel, artinya kami berterima kasih atas masukan dari pemerintah provinsi dalam mengarahkan kolaborasi dengan pemerintah," ucapnya. 

Artinya dia menyebutkan perlu kerjasama yang baik antar anggota dalam mewujudkan hal tersebut. Tidak hanya menambah omzet pribadi dan oraganisasi tapi juga memanfaatkan sektor usaha, pariwisata dan transportasi di Sumsel. "Ada sebanyak 13 anggota yang telah tergabung di Asperda dan memiliki badan hukum masing-masing, semoga akan dengan mudah menjalankan bisnis ini," sambungnya.

Untuk diketahui bahwa saat ini sudah ada sebanyak 23 DPD Asperda se-Indonesia dan Sumsel menjadi DPD pertama kali di Sumatera.