Pembatalan PPKM Level 3, Pengaruhi Peningkatan Okupansi Hotel di Palembang

Hotel Santika Paelmbang/net
Hotel Santika Paelmbang/net

Sempat mengalami kekhawatiran akan penurunan okupansi selama Nataru akibat penerapan PPKM level 3, kini beberapa hotel di Palembang akhirnya bisa kembali bernafas lega. Pasalnya sejak Oktober hingga November 2021 hotel-hotel di Palembang sudah mulai mengalami peningkatan jumlah pengunjung, terlebih saat tersiar kabar pembatalan PPKM di seluruh Indonesia.


Salah satu yang merasakan hal tersebut yakni Hotel Santika Palembang, melalui General Manager (GM) and Public Relation Hotel Santika Palembang, Anggita yang mengaku bahwa sejak Oktober hingga November, Hotel Santika yang berlokasi di Jl. Radial Palembang telah berhasil menarik sebanyak 60 persen pengunjung yang berasal dari luar daerah.

"Untuk persentasi okupansi kamar di Santika  60 persen banyak dari pelancong yang mulai berdatangan ke Palembang, sedangkan 40 persen sisanya berasal dari daerah lokal Palembang sendiri," kata dia saat dihubungi Rmol Sumsel, Senin, (13/12).

Hal ini dikatakan Anggita disebabkan karena penurunan level PPKM di Sumsel, sehingga okupansi Santika terus mengalami peningkatan.

"Karena ini, jadi selama satu bulan lalu, jumlah kamar kita yang sebanyak 149 ruangan selalu terisi," ujarnya lagi.

Adapun revenue yang dirasakan oleh pihak Santika dari lonjakan pengunjung yakni sebesar 8 persen dibanding tahun lalu.

"Kalau dibanding tahun lalu kita hanya bisa mencapai okupansi 90 persen tapi sampai November kemarin sudah sampai 98 persen. Tapi kita akan mempersiapkan kemungkinan penurunan di akhir tahun ini, yakni 10 persen dari target 100 persen, hal ini karena keterbatasan perayaan tahun baru di hotel," ungkapnya.

Sehingga dari hal ini, Anggita menyebutkan meski okupansi akan diprediksi menurun selama Nataru, akan tetapi Hotel Santika menyiasatinya dengan mengadakan promosi menjual paket kamar dan dinner.

"Untuk Nataru kita tidak ada acara apapun, hanya dinner biasa yang bisa dinikmati sejak pukul 6 hingga 9 malam. sedangkanuntuk kapasitas duduk di resto juga hanya 75 persen, ini sudah sesuai dengan arahan pemerintah," ujarnya.

Selain Hotel Santika, diketahui pula Azza Hotel Palembang juga merasakan hal serupa, GM Azza Hotel, Abdul Halim mengatakan saat ini hotelnya mampu meraup okupansi yang cukup tinggi mencapai 70 persen atau hampir normal.

“Tamu kita banyak yang melakukan perjalanan dinas, bisnis atau traveller (pribadi) dari Jambi, Pekanbaru ke Jakarta, lewat darat transit di Palembang. Bisa juga sebaliknya,” ujarnya. 

 Hanya saja, hal yang masih dikeluhkannya saat ini meskipun okupansi hampir normal bahkan cenderung naik,  akan tetapi tarif yang diberlakukan masih belum bisa kembali seperti sedia kala, yang mana keuntungannya juga belum meningkat signifikan. 

“Kita masih jual di harga rata-rata Rp400 ribu per kamar per malam, padahal harga normal sebelumnya di angka Rp600 ribu. Karena saat ini berlaku hukum ekonomi, kalau permintaannya banyak mungkin harga bisa naik. Tapi berhubung masih kondisi Covid-19, hotel harus menyesuaikan dan menarik minat tamu menginap,” bebernya. 

Sama dengan yang lain, General Manager (GM) Hotel Duta Palembang, Sulaiman mengakui sejak 2 bulan terakhir, Oktober-November 2021, kondisi Hotel Duta sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. 

Hotel Aryaduta Palembang (ist)

"Karena sekarang kan aturannya sudah lebih longgar dan kasus Covid-19 juga menurun membuat mobilitas masyarakat mulai meningkat, termasuk pula perjalanan dinas atau bisnis," kata dia.

Dia menerangkan, okupansi saat ini sudah berada di kisaran 60 persen dari 141 kamar yang ada. "Tapi semua kamar itu tidak semuanya kami buka," tuturnya. 

Kondisi ini jauh lebih baik dibanding semasa kasus Covid-19 masih tinggi dan pengetatan PPKM, dimana tingkat hunian hanya sebesar 20 persen. 

Bersamaan dengan kekhawatiran akan berkurangnya total pengunjung di hotelnya itu, Sulaiman mengatakan berencana akan mengadakan undian mobil pada akhir Desember 2021 sebagai bentuk promosi.

"Tapi sebenarnya dengan okupansi saat ini pun kami masih bertahan (survive), karena dari sisi harga kamar juga masih minim atau didiskon besar menyesuaikan permintaan pasar," bebernya. 

Sebab dalam kondisi normal, hunian bisa mencapai 80-90 persen dengan harga kamar yang lebih tinggi. 

"Saat ini tamu kita masih dari segmen bisnis dan traveler yang transit di Palembang. Kalau dari lokal dapat dihitung, sekarang orang lebih senang di rumah dibanding menginap di hotel," sebutnya. 

Pihaknya pun berharap di tahun 2022 mendatang, perekonomian dan dunia usaha bisa kembali berjalan normal sehingga industri hotel pun bisa ikut normal. Semua masyarakat sudah divaksinasi, Covid-19 bisa hilang, dan tidak ada lagi pengetatan mobilitas.

"Ekonomi ini sangat bergantung dengan pemerintah, mau bergerak atau tidak. Kalau PPKM kembali, otomatis bisa memperlambat laju ekonomi, kalau swasta ikut saja. Meski ini juga untuk kepentingan bersama," tegasnya. 

Director of Sales at Aryaduta Palembang, Mopriantika mengatakan saat ini hotel pun berhasil membukukan okupansi yang lebih baik dari sebelumnya. “Alhamdulillah okupansi kita sudah di angka 80 persen,” ujarnya. 

Bahkan dia menyebut kondisi industri hotel saat ini sudah mulai kembali normal, meski masih pandemi Covid-19. “Saat ini kita punya sebanyak 167 kamar dengan segmen tamu berasal dari tamu corporate dan goverment,” pungkasnya.  

Demikian diungkap oleh Hotel Management atau Pengelola Hotel Carrissima dimana bulan November tingkat hunian hotelnya sudah lumayan naik, karena imbas dari meningkatnya perjalanan dari Jakarta dan luar Palembang. 

“Kita berharap mudah-mudahan kondisi ini tetap akan bertahan ke depan,” ujarnya. 

Ia juga turut mengeluhkan hal sama dengan yang lain, perayaan Nataru tahun ini menurutnya  berpotensi menurunkan kunjungan tamu karena adanya pembatasan mobilitas. “Seharusnya ini bisa menjadi momen ya, tapi kita optimis hanya sekitar 90 persen," ungkap dia.

Sebagai antisipasi, pihaknya berusaha okupansi tetap bisa meningkat hingga Minggu ke-3, sehingga ketika terjadi penurunan saat momen Nataru di Minggu ke-4 bisa menutupi. "Okupansi kita sendiri saat ini berada di rata-rata 50 persen," pungkasnya.