Perusahaan broadband asal Singapura, Kacific Broadband Satellites Group berhasil meluncurkan satelit yang diberi nama Kacific1 ke luar angkasa dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida, AS, pada Senin (16/12) pukul 19.10 waktu setempat.
- Prabowo Janji Hapus Outsourcing Hingga Pertemukan 150 Buruh di Istana
- Ribuan Buruh Bakal Kepung Pabrik Sritex Lima Hari Berturut-turut
- Pengusaha Bisa Disanksi Pidana Jika Tak Bayar THR Buruh
Baca Juga
Kacific1 yang merupakan satelit komunikasi buatan Boeing ini dapat mengalirkan broadband berkecepatan tinggi ke-25 negara Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Setelah diluncurkan, Kacific1 ditempatkan ke dalam orbit transfer geostrasioner dengan target 33 menit setelah pengapian awal.
“Kacific1 adalah satelit komersial terbaru dan paling kuat yang beroperasi di wilayah Asia Pasifik, menempatkan Kacific dalam posisi yang sangat baik untuk tumbuh bersama pasar-pasar ini,” ujar pendiri dan CEO Kacific, Christian Patouraux seperti yang dimuat Scoop News.
Patouraux mengurai bahwa berbagai layanan akan diberikan, mulai dari mobile backhaul hingga internet broadband melalui terminal VSAT, akan memberikan katalisator untuk perubahan positif di negara-negara yang akan dilayani.
“Saya senang mulai melihat dampak sosial dan ekonomi Kacific1,” tambahnya.
Kacific1 sendiri akan mencakup Indonesia, Filipina, Timor Leste, negara-negara Asia Selatan, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik. Rencanya, Kacific1 akan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal pertama 2020 setelah melakukan serangkaian manuver dan uji coba selama enam pekan.
Dalam prosesi peluncuran, hadir pula lebih dari 160 tamu dari seluruh Asia Pasifik mulai dari penyedia layanan telekomunikasi, internet, lembaga pemerintah, regulator, organisasi nirlaba, universitas, hingga investor.
- Pansus DPRD Sumsel Desak Pemprov Validasi Data Perkebunan Sawit
- DPRD Sumsel Desak Gubernur Kaji Ulang Kegiatan di Buffalo Center Rambutan
- Ribuan Buruh Sumsel Kepung DPRD, Tuntut Penetapan UMSP dan Evaluasi Pengawas Tenaga Kerja