Pelabuhan Tanjung Carat Gagal Groundbreaking, Gubernur Sumsel: Persoalannya Duit

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi saat  konferensi pers usai rapat bersama di Griya Agung, Palembang (hummaidy kenedy/rmolsumsel.id)
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi saat konferensi pers usai rapat bersama di Griya Agung, Palembang (hummaidy kenedy/rmolsumsel.id)

Groundbreaking pelabuhan Laut Dalam Tanjung Carat yang rencananya dilakukan akhir Desember 2021 lalu batal dilaksanakan. Masalah biaya menjadi kendala utama terhambatnya pembangunan pelabuhan yang diestimasi menelan anggaran Rp2 triliun tersebut.


Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menerangkan, Pelabuhan tanjung Carat menjadi fasilitas prasarana yang harus ada di Sumsel. Sebab, berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah.

“Kami sudah membawa proyek ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Finalisasi lahan juga sudah dilakukan. Tinggal pembangunannya saja,” kata Menhub usai rapat di Griya Agung, Kamis (6/1).

Dia mengatakan, untuk pembiayaan pihaknya tengah melakukan upaya creative financing dengan melibatkan investor swasta. Baik dalam dan luar negeri. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ada investor yang mau berinvestasi dalam pembangunan pelabuhan ini,” terangnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, seluruh masalah prinsip administrasi mengenai pembangunan pelabuhan sudah selesai dikerjakan. Mulai dari lahan,  akses jalan menuju pelabuhan, kajian prinsip, desain dan kedalaman laut sudah memenuhi standar.

Namun, untuk memulai tahapan groundbreaking, proses pendanaannya masih menunggu investor. “Persoalannya duit tadi seperti pak Menteri bilang. Sekarang sedang dicari investornya,” kata Deru.

Politisi Partai Nasdem ini juga mengaku tak ingin tergesa-gesa melakukan proses groundbreaking. “Kita tidak mau tergesa-gesa. Kita pastikan dulu semuanya beres sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” tandasnya.