PD Muhammadiyah Muara Enim: Keyakinan untuk Beribadah Hak Semua Orang

Suasana salat Iduladha di  Komplek Muhammadiyah Pelawaran, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim. (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Suasana salat Iduladha di Komplek Muhammadiyah Pelawaran, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim. (Noviansyah/rmolsumsel.id)

PD Muhammadiyah Muara Enim telah menggelar salat Iduladha 1443 H di Komplek Muhammadiyah Pelawaran, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sabtu pagi (9/7).


Hal ini sesuai dengan penetapan 10 Zulhijah dari Muhammadiyah, beda halnya dengan Kementrian Agama (Kemenag) yang telah menetapkan Iduladha pada 10 Juli.

Penasehat PD Muhamadiyah Cabang Muara Enim, Taufik Rahman saat Salat Iduladha 1443 H mengatakan bahwa Kemarin (Jumat) di Arafah semua jemaah haji datang untuk melakukan wukuf di Padang Arafah. Atas dasar tersebut, maka Muhamadiyah mengggelar salat Id hari ini. 

Meski terjadi perbedaan dengan umat lainnya. Namun, ini tentunya jangan dipermasalahkan. Karena ibadah ini adalah masalah keyakinan dan tidak bisa dipaksakan. "Keyakinan untuk beribadah merupakan hak semua orang!" katanya 

Dia mengaku Muhamadiyah tentunya sangat terbuka bagi siapapun. Contohnya hari ini, yang ikut salat bukan saja dari Muhamadiyah tetapi diluar Muhamadiyah juga ada. Inilah bentuka kebersamaan dan persaudaraan sesama muslim. 

Meski demikian, hakikat dari Iduladha adalah perintah berkurban datang ketika Allah SWT menguji keimanan Nabi Ibrahim AS dengan memintanya menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Ternyata kecintaan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS kepada Allah SWT lebih besar sehingga Allah menggantinya dengan seekor Kibas (domba). 

"Ukuran berkorban untuk meraih ridho Allah SWT tidak ada ukuran nilainya," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Muara Enim, Imam Santoso didampingi Ketua Pemuda Muhamadiyah Muara Enim, Tahta Aljamas, menambahkan salat Id dilaksanakan serentak oleh Muhamadiyah di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Muara Enim seperti di kecamatan Semende, Gelumbang, Ujanmas, Lawang Kidul, dan Muara Enim sendiri.

"Tadi yang menjadi Imam dan Khotib adalah A Basroh yang juga merupakan Wakil Ketua PD Muhamadiyah Muara Enim," tutupnya.