Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, PAN akan mengalami rugi besar jika tidak sampai masuk dalam kabinet.
- Garis Tangan Agung Firman Sampurna Sudah Jelas, Pilgub Sumsel Terbuka Untuknya
- Cak Imin akan Hadiri Undangan PAN Bertemu Jokowi Minggu Ini
- Temui Bangsawan Arab, Mendag Zulhas Bakal Buka Ritel Modern Indonesia
Baca Juga
Sehingga PAN tidak boleh membiarkan posisinya menggantung. Sebab di satu sisi sudah diumumkan sebagai mitra koalisi, tapi di sisi lain PAN belum mendapat satupun jatah menteri dari Presiden Joko Widodo.
Oleh sebab itu, dia juga menyarankan partai besutan Zukifli Hasan untuk tegas dalam memilih jalan. Salah satunya dengan berani menjadi oposan.
“Jika tak masuk kabinet, rugi bandar dong. Dan seandainya tak dijadikan menteri, maka mestinya PAN ada diluar pagar saja. Masuk barisan oposisi saja,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/12).
Di satu sisi, Ujang mengingatkan, jika PAN menjadi oposisi dan mengkritisi pemerintah, maka bukan tidak mungkin partai berlambang matahai putih itu akan dikerjain oleh pemerintah.
"Namun sepertinya, PAN tak akan mau jadi opisisi. Mungkin PAN ingin nyaman bersama pemerintah, dan harapannya dapat kekuasaan (menteri),” tutupnya.
- Golkar Tunggu Rapimnas Putuskan Nasib Jokowi dan Gibran Setelah Didepak PDIP
- Kekecewaan Megawati Terhadap Jokowi Memuncak
- Pilih Jakarta, Jokowi Shalat Id di Istiqlal dan Open House di Istana